Breaking News:

Persib Bandung

Pelatih Persib Bandung Ungkap Faktor yang Menyulitkan Pemain ASEAN Bersaing dengan Pemain Eropa

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts beberkan alasan kenapa pemain Indonesia sulit bersaing dengan Eropa.

Penulis: Rido Rahmadani
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Persib.co.id/Rivan Mandala
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts memberikan masukan kepada tiga pemainnya, Nick Kuipers, Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo 

TRIBUNWOW.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts beberkan sebuah fakta soal kesulitan para pemain ASEAN bersaing dengan pemain Eropa.

Menurut Robert Alberts, faktor itu adalah pengalaman dan mental bermain.

Robert mencontohkan saat dirinya mengarsiteki Timnas Malaysia U-20 di Piala Dunia.

Skuad Persib Bandung di Piala Menpora 2021
Skuad Persib Bandung di Piala Menpora 2021 (Instagram/@persib)

Baca juga: Sukses Angkat 3 Trofi Juara, Pelatih Persib Bandung: Tidak Ada yang Namanya Kebetulan

Pada saat itu anak didiknya bertemu dengan pesepakbola yang usianya sama, namun sudah bergabung dengan klub besar seperti PSV, Bayer Munchen hingga Chelsea.

"Contohnya ketika saya menjadi pelatih timnas Malaysia U-20, lalu kami bermain di Piala Dunia, kami bertemu tim seperti Chelsea, Bayern Munchen dan PSV," kata Robert dilansir TribunJabar.id, Senin (2/8/2021).

Dalam pertandingan itu anak didik Robert menelan kekalahan, namun ia menilai dari kemampuan mengolah si kulit bundar pada dasarnya sama dan tak jauh berbeda.

Yang membedakan hanya mental pemain di lapangan dan jam terbang bermain.

Robert menegaskan pemain sepakbola di Eropa rentang usia 20 tahun, sedikitnya sudah menjalani 250 pertandingan.

"Di usianya saat itu, para pemain di klub Eropa tersebut telah menjalani 250 hingga 300 laga karena adanya sistem pembinaan di usia muda," tambahnya.

Selain itu yang menjadi perhatian negara-negara Eropa pembinaan pemain mudanya dilakukan sangat profesional.

Faktor itulah yang menyebabkan negara Eropa selalu mengorbitkan pemain muda berbakat.

Sedangkan pemain ASEAN sulit mengorbitkan pemain muda, hingga menggunakan jasa pemain Eropa untuk menjadi tulang punggung tim.

"Pemain saya waktu itu sangat sulit sekali mendapatkan kesempatan bermain karena tidak ada sistem pembinaan sepak bola usia muda di Malaysia," ujar Robert.

Pelatih asal Belanda itu menekankan bahwa jam terbang yang dimaksud adalah kompetisi sesungguhnya. Bukan jam bermain saat latihan.

Karena latihan sudah kebutuhan pemain.

Saat bertanding di kompetisi, pemain tentu akan mengeluarkan seluruh kemampuannya.

Dari sanalah pesepakbola akan berkembang lebih cepat.

Baca juga: Eks Persib Bandung Airlangga dalam Sejarah: 3 Gol Kandang Bawa Kemenangan Tim Maung Bandung

"Melainkan murni soal pengalaman pemain menjalani laga kompetitif," 

"Hanya di laga kompetitif lah, pemain bisa berkembang. sedangkan di dalam latihan, mereka berusaha untuk bermain lebih baik," tuntas Robert

PPKM Menyulitkan Klub Liga 1 Berlatih, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Usul Hal Ini

Pelatih Persib Bandung, Robert Albets mengajukan usul terkait pelaksanaan Liga 1 2021.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga membuat klub Liga 1 meliburkan latihan bersama, satu di antaranya Persib Bandung.

Terkait kebijakan itu, Robert Alberts meliburkan skuad Persib Bandung hingga Senin (2/8/2021).

Sedianya PPKM hanya berlangsung hingga 20 Juli saja, namun diperpanjang untuk pertama kalinya sampai 25 Juli.

Lalu kembali untuk kedua kalinya diperpanjang sampai 2 Agustus.

Rencananya Liga 1 2021 akan bergulir pada Jumat (20/8/2021).

Faktor itu menyulitkan tim bila kompetisi digelar pada tanggal itu, sebab untuk memulai kompetisi setidaknya klub sepakbola profesional membutuhkan waktu enam pekan.

"Sebelum berlatih bersama tim, pemain-pemain itu akan berlatih lebih dulu secara individual untuk mempersiapkan diri."

"Sementara klub (minimal) memiliki waktu enam pekan untuk mempersiapkan diri menghadapi musim baru," kata Robert dilansir Republik Bobotoh Jumat (30/7/2021).

Waktu untuk mempersiapkan berkompetisi di Liga 1 2021 tidak genap tiga pekan, sehingga hal itu dirasa kurang.

Pasalnya terlalu mendadak bagi pemain sepakbola, karena mereka harus menyiapkan kondisi fisiknya terlebih dulu sebelum siap untuk bermain.

"Di Indonesia, satu-satunyanya negara yang tidak memainkan sepak bola selama lebih dari satu setengah tahun, pemain pun tidak memiliki kesempatan untuk menjaga kebugarannya. Tapi kemudian diminta untuk bermain di tanggal 20 Agustus," tambahnya.

Menurutnya hal itu bukan keputusan yang bijak jika Liga 1 2021 digelar pada 20 Agustus mendatang.

"Ini bukan hal yang bijak untuk memulai liga pada 20 Agustus karena tidak memberi kesempatan kepada klub untuk mempersiapkan diri menghadapi Liga," ujarnya.

Untuk itu Robert menyarankan pemangku kebijakan untuk mengkaji ulang pelaksanaan Liga 1 2021.

Ia menyarankan kompetisi digeser jadwalnya beberapa pekan untuk menyiapkan kebugaran pemain.

Setidaknya empat pekan setelah selesai masa PPKM.

"Sebagai tim profesional, kami membutuh sedikitnya empat pekan untuk memenuhi standar, tapi ini pun kita berbicara soal liga yang normal (kompetisi penuh)," tuntas Robert.

(TribunWow.com/Rido Rahmadani)

Berita terkait Persib Bandung

Tags:
Persib BandungLiga 1 2021Robert AlbertsASEANEropa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved