Virus Corona
Pasien Covid-19 yang Sempat Dikeroyok Warga Meninggal Dunia, Keluarga Minta Keadilan: Dia Disiksa
Keluarga mendiang Selamat Sianipar menangis histeris meminta keadilan terkait dugaan kasus penganiayaan.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Duka cita dirasakan keluarga Selamat Sianipar, pasien Covid-19 yang sempat dikeroyok warga di Toba, Sumatera Utara.
Pasalnya, Selamat Sianipar dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Adam Malik Rosario pada Minggu (1/8/2021).
Isak tangis sejumlah warga dan kerabat pecah saat mengantarkan jenazah Selamat Sianipar ke pemakaman di Desa Pardomuan, Kabupaten Toba, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Aurel Iri pada Pasangan Viral di TikTok, Atta Halilintar Takut Bosan: Kita Uwu-uwunya di Belakang
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, istri almarhum, Lisbet Sitorus sempat pingsan saat suaminya dikebumikan.
Pemakaman Selamat Sianipar dilakukan secara protokoler Covid-19.
Terlihat, keluarga korban menyaksikan dari jauh saat korban dimakamkan.
Dari video TribunMedan, terdengar tangis dan teriakan histeris di pemakaman yang menyesalkan penganiayaan kepada Selamat Sianipar.
"Dia disiksa, dipukul pakai kayu," teriak warga di sana.
Baca juga: Fakta Viral Ibu-ibu Masukkan Motor ke Ruang IGD saat Antar Pasien, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Baca juga: Setelah Viral, Ibu Penjual Es Tebu Nangis sampai Sujud Syukur Diberi Hadiah Rumah, Simak Videonya
Seorang kerabat bernama Elseria Parapat (57), menuntut keadilan atas kasus yang membuat Selamat Sianipar meninggal dunia.
"Kami butuh keadilan, tegakkan keadilan. Negara kita ini negara Pancasila," ujarnya di dalam lingkungan pemakaman.
Acara keagamaan saat di pemakaman diselenggarakan secara singkat dengan menggunakan APD.
Terlihat, petugas yang ada di sekitar berupaya untuk menenangkan kondisi di area tersebut.
Pasalnya, sejumlah ibu-ibu kerabat Selamat Sianipar terus menyuarakan bahwa Selamat Sianipar meninggal karena penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Baca juga: Viral Video Preman Palak dan Bentak Sopir Truk tapi Gagal, Nyalinya Ciut Ternyata Korban Lebih Galak
Detik-detik Korban Dianiaya
Sebelumnya, Selamat Sianipar yang merupakan pasien Covid-19 diperlakukan tidak manusiawi oleh warga setempat.
Kejadian tersebut lantas terekam oleh video amatir dan viral di media sosial.
Video dugaan penganiayaan terhadap Selamat pertama kali diunggah oleh pemilik akun @jhosua_lubis, yang tak lain adalah keponakan korban.
Saat dikonfirmasi melalui telepon pada Sabtu (24/7/2021), Joshua mengatakan bahwa pamannya diperlakukan tidak pantas oleh para warga.
"Tulang (paman) saya diikat, diseret dan dipukuli masyarakat seperti binatang," kata Jhosua dikutip dari TribunMedan.com, Minggu (25/7/2021).
Baca juga: Viral Video Preman Palak dan Bentak Sopir Truk tapi Gagal, Nyalinya Ciut Ternyata Korban Lebih Galak
Jhosua menjelaskan sang paman yang sedang terpapar Covid-19 awalnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Namun, masyarakat sekitar ramai-ramai menolaknya.
"Awalnya karena tulang saya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian isolasi mandiri di rumah, namun ada penolakan dari masyarakat setempat," kata Jhosua.
"Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi," kata Jhosua.
Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Toba.
"Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses," ungkap Nainggolan.
Video yang diunggah akun @jhosua_lubis itu memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 diseret-seret dan dipukuli dengan kayu oleh sejumlah warga.
Terlihat, Salamat Sianipar dikepung oleh sejumlah warga dalam keadaan terikat.
Selamat dipukuli oleh warga yang mempersenjatai diri menggunakan kayu-kayu panjang.
Dari rekaman video yang beredar, Salamat Sianipar tampak diseret-seret di jalan kampung.
Tangannya diikat, dan sejumlah pria terlihat mencolok-colokkan batang kayu ke tubuh Salamat Sianipar.
Dalam kondisi tak berdaya, Salamat Sianipar hanya bisa tersungkur di tanah.
Baca juga: Viral Aksi Seorang Warga Minta Barter Sepatu dengan Sekotak Susu, Ini Respons Polresta Surakarta
Polisi Sebut Korban Berniat Menularkan Virus
Kabid Hubas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi buka suara terkait pasien Covid-19 yang viral karena diduga dianiaya warga.
Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, aksi warga tersebut dikarenakan korban yang sedang sakit kabur dari tempat isolasi.
Tak hanya itu, Selamat juga diduga dengan sengaja berupaya menularkan kepada orang-orang di sekitarnya.
"Yang bersangkutan ini mengatakan bahwa 'Saya tidak terkena Covid. Tidak ada Covid'," kata Kombes Hadi dikutip dari KompasTV, Minggu (25/7/2021).
"Bahkan yang bersangkutan ini setiap berpapasan dengan orang berusaha untuk memeluk orang, untuk memeluk keluarganya juga."
Kombes Hadi menambahkan, Selamat menularkan Covid-19 melalui kontak fisik hingga lewat ludah.
Oleh karena itu, warga berusaha sebisanya untuk mencegah dan mengamankan Saelamat.
"Bahkan berusaha meludah, meludah di tangan kemudian ditempel-tempel ke mana-mana. Ini berdasarkan keterangan Kepala Desa yang ada di lokasi saat kejadian tersebut," kata Kombes Hadi.
"Akibatnya, keluarga dibantu warga sekitar berusaha membujuk dan menenangkan yang bersangkutan."
Pihak keluarga mengakui bahwa Selamat Sianipar mengalami depresi setelah diisolasi di dekat hutan oleh warga.
Namun, keluarga juga disebut tak terima lantaran Selamat diperlakukan tidak manusiawi. (TribunWow.com/Rilo)
Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul Selamat Sianipar, Lisbet Sitorus Pingsan di Pemakaman Selamat Sianipar, KERABAT: Kami Butuh Keadilan, Takut Ditulari, Pasien Covid-19 di Toba Disiksa Warga Hingga Diseret di Jalan, Ini Fakta-faktanya dan Kompas.com dengan judul "Fakta-Fakta P