Viral Medsos
Dipanggil Polda Sulut seusai Viral Gagal Lulus, Rafael Malalangi Resmi Jadi Siswa Calon Bintara
Dipanggil Polda Sulut, Rafael Malalangi datang bersama anggota keluarganya dan didampingi oleh anggota DPRD serta stafsus Anggota DPR RI Hillary Lasut
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rafael Malalangi (19), seorang warga asal Desa Pinaoalangkow, Kecamatan Suluun Tareran, Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), sempat viral di media sosial gara-gara namanya tiba-tiba menghilang dari daftar kelulusan tes Bintara Polri, saat pengumuman kelulusan pada Kamis (29/7/2021).
Sehari seusai viral dan menuai perhatian dari banyak pihak, Rafael beserta keluarganya dipanggil untuk datang ke kantor Polda Sulut, pada Jumat (30/7/2021).
Kabar terbarunya, kini Rafael dinyatakan resmi menjadi siswa calon Bintara Polri.
Baca juga: Fakta Viral Motor Dinas Milik Kades di Klaten Bawa Peti Meti, Ini Cerita di Baliknya
Baca juga: Viral Dikira Berbuat Asusila di Taman, Remaja di Probolinggo Justru Ngaku Mau Tutupi Aurat Pacarnya
Dikutip TribunWow.com dari TribunManado.com, Rafael diketahui mendatangi Mapolda Sulut bersama ayah dan ibunya.
Selain anggota keluarga, Rafael turut didampingi oleh Anggota DPRD Sulut asal Minsel, Sandra Rondonuwu dan Staf Khusus Anggota DPR RI, Hillary B Lasut, Hesty Sondakh.
Sesampainya di kantor Polda Sulut, Rafael langsung menunggi di lobi ruang kerja Kapolda Sulut.
Tak lama di ruang tunggu. Mereka diminta masuk ke salah satu ruangan di lantai dua.
Di ruangan itu, ada Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol. J. Abast.
Menurut informasi dari Tribunmanado.co.id, pemanggilan itu terjadi seusai pengakuan ayah Rafael menjadi viral di medsos.
Disuruh Tanda Tangan Berkas
Sebelumnya diberitakan, Kenly Malalangi selaku ayah kandung Rafael mendapat penjelasan bahwa nama anaknya tertera di daftar pengumuman kelulusan karena terjadi kerusakan dalam sistem atau eror.
Kenly bercerita, satu hari setelah pengumuman anaknya lulus, ia mendapat panggilan dari Polda Sulut.
"Waktu saya menghadap, mereka bilang ada eror. Jadi, anak saya sebenarnya tidak lulus. Mereka pun mulai mengemukakan alasan, tetapi saya tidak gubris lagi apa yang mereka katakan," ujar Kenly, Kamis (29/7/2021).
Kenly menambahkan, pada saat itu ia juga diminta untuk menandatangani sebuah berkas dokumen yang ia tidak tahu apa isinya.
Kala itu ia bersikeras menolak menandatangani dokumen misterius tersebut.