Virus Corona
Minta Warga Taati Aturan Makan 20 Menit, Anies Baswedan: Makan dan Masker Tidak Bisa Disatukan
Gubernur Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat taat aturan makan di tempat 20 menit.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya menaati aturan makan 20 menit selama PPKM Level 4 berlaku.
Sebagaimana diketahui, aturan durasi makan maksimal 20 menit tersebut berlaku bagi yang dine in di wilayah PPKM Level 4, termasuk DKI Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, Anies menegaskan bahwa aturan tersebut semata-mata guna mengurangi potensi penularan Covid-19.

Baca juga: Anies Baswedan Segera Dipanggil KPK terkait Kasus Tanah, Begini Kata Firli hingga Wagub Riza Patria
Pasalnya, aktivitas makan dan aturan memakai masker merupakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan secara bersamaan.
Oleh sebab itu, durasi makan yang harus melepas masker tersebut perlu dibatasi.
"Bisa enggak pakai masker dan makan? Enggak bisa. Masker dan makan itu tidak pernah bisa disatukan. Saya pengen lihat kalau ada inovasi, tapi belum ada," ujar Anies dikutip dari KompasTv, Rabu (28/7/2021).
"Karena itu ketika lepas masker, enggak usah dimenitin, ya sesebentar mungkin," paparnya.
Menurut Anies, hal yang dipersoalkan seharusnya bukan waktu yang ditentukan.
Namun, justru soal interaksi setelah makan yang berpotensi terhadap penularan Covid-19 tersebut.
Bagaimana pun, substansi aturan tersebut adalah mencegahan agar penularan Covid-19 tidak semakin tinggi.
Baca juga: Anies Baswedan Marah hingga Minta Kapolda Pajang Tampang Penjahat Ini: Memalukan Anak Cucu
Baca juga: Reaksi Anies Baswedan setelah Viral Dijadikan Meme PPKM Pak Anies Waktu Makan Sisa 9 Menit 8 Detik
Anies mengharap masyarakat sadar bahwa aturan waktu makan tersebut guna untuk membatasi interaksi satu sama lain ketika makan.
"Jadi buat saya bukan soal 10 menit, 20 menit, 30 menit, tapi soal sesedikit mungkin berinteraksi yang berpotensi terhadap penularan," ujar Anies.
Sebelumnya viral di media sosial foto dirinya digunakan sebagai meme terkait aturan waktu tersebut,.
Menanggapi meme tersebut, Anies menjelaskan bisa melakukan makan sesuai atuan.
Sebab menurutnya, yang membuat waktu makan menjadi lama adalah ngobrolnya.
"Kita juga kalo makan itu, makannya sih mungkin tidak terlalu lama, Ngobrolnya biasanya yang panjang," ujar Anies.
Baca juga: Bandingkan Kondisi RS di DKI Sebulan Lalu dan Kini, Anies Baswedan: Alhamdulillah, atas Izin Allah
Anies Pamer Kondisi Rumah Sakit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan penampakan kondisi keterisian tempat tidur di IGD RS Rujukan Covid-19.
Anies menunjukan sejumlah ruang IGD di beberapa rumah sakit mulai banyak yang kosong dibandingkan satu bulan yang lalu.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan melalui akun Instagram pribadinya, Senin (26/7/2021) malam.
Terlihat, orang nomor satu di DKI Jakarta itu mengunggah beberapa foto perbandingan keterisian rumah sakit yang diambil dari CCTV.
Ada sebanyak 7 potret ruang IGD di rumah sakit yang berbeda di DKI Jakarta.
Dua slide di antaranya adalah foto kondisi IGD di RSUD Duren Sawit yang jauh berbeda dibandingkan sebulan yang lalu.
Ruang IGD yang sebelumnya penuh sesak hingga selasar kini lengang dan mulai kosong.
Anies tampak ingin menunjukkan bahwa kondisi tersebut menggambarkan penurunan kasus Covid-19 di Jakarta yang mulai menurun drastis.
"Alhamdulillah, atas izin Allah dan sejak kita semua sama-sama mengurangi mobilitas, situasi pandemi di Jakarta terus mengalami penurunan dan InsyaAllah bisa keluar dari masa genting, terlihat dari keterisian IGD berbagai rumah sakit di Jakarta," tulis @aniesbaswedan.

Baca juga: Anies Baswedan Tunjukan Penampakan Ruang IGD RS Rujukan Covid saat Ini Dibanding Sebulan Lalu
Anies mengaku telah beberapa minggu terakhir memantau dan mengunjungi beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Jakarta.
Kondisi di rumah sakit kini tampak semakin terkendali karena kapasitas tempat tidur isolasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) hingga ICU mulai tersedia.
"Tadi pagi saya juga baru berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika saya berkunjung sebulan lalu ke Duren Sawit.
Saat itu RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yg antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU.
Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta," kata Anies Baswedan.
Anies berharap foto-foto tersebut menggambarkan kondisi pandemi di Ibu Kota yang mulai terkendali.
Menurutnya, kondisi IGD adalah indikator pertama yang bisa menunjukkan efektifitas PPKM yang hampir satu bulan ini dijalankan.
"Harapannya, yang keluar (sembuh) dari fasilitas kesehatan semakin banyak, yang masuk semakin sedikit, sehingga beban di fasilitas kesehatan akan terus berkurang.
Urutannya adalah antrean IGD, lalu kamar rawat inap, dan ICU. Antrean IGD sudah terurai, semoga berikutnya diikuti dengan pelonggaran di kamar rawat inap dan di ICU
Terbukti kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi dalam sebulan terakhir. Tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal."
Kendati demikian, Anies Baswedan sadar bahwa penurunan Covid-19 di Jakarta masih belum ideal.
Oleh karena itu, dirinya menyerukan agar masyarakat terus meningkatkan kedisiplinan prokes agar tren positif tersebut terus meningkat.
Anies juga berharap warga Jakarta segera melaksanakan vaksinasi secepatnya.
"Mari kita lanjutkan momentum perbaikan situasi ini. Jangan sampai gelombang perbaikan yang mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik jadi naik kembali karena kita lengah dan kendor.
Tetap jaga prokes kapan pun dan di mana pun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu.
Bagi yang belum vaksin jangan tunda lagi, data di Jakarta nyata-nyata menunjukkan bahwa vaksinasi bisa menurunkan risiko keparahan dan kematian akibat COVID secara signifikan, sehingga tidak harus dirawat rumah sakit," pungkas Anies. (TribunWow.com/Rilo)