Breaking News:

Virus Corona

Sering Ditanya Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Berakhir, Begini Jawaban Menkes Budi Gunadi

Menkes Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal prediksi kapan pandemi Covid-19 di Indonesia akan berakhir.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021). Menkes jawab pertanyaan soal kapan pandemi Covid-19 di Indonesia berakhir. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait akhir pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual terkait perpanjangan PPKM Level 4, Senin (26/7/2021).

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya mengumumkan bahwa PPKM Level 4 diperpanjang mulai 26 Juli - 2 Agustus 2021.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan terkait layanan telemedicine saat konperensi pers virtual via akun Youtube Kemenkes, Senin (5/7/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan terkait layanan telemedicine saat konperensi pers virtual via akun Youtube Kemenkes, Senin (5/7/2021). (Youtube Menteri Kesehatan)

Baca juga: Sosok Akidi Tio Sumbang Rp 2 T untuk Penanganan Covid-19, Pengusaha Kontraktor yang Dikenal Dermawan

Sebagai Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengaku sering sekali mendapatkan terkait prediksi berakhirnya pandemi Covid-19.

Menkes menegaskan, dirinya secara pribadi tidak bisa mengetahui secara pasti kapan pandemi berakhir.

"Banyak orang bertanya ke saya, kapan pandemi ini akan berakhir. Saya bilang terus terang saya nggak tahu," kata Budi Gunadi Sadikin dikutip TribunWow.com dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Dan saya lihat banyak orang bikin prediksi yang lalu, nggak pernah ada yang benar juga," lanjutnya.

Namun, Menkes tetap optimis bahwa pandemi ini akan selesai apabila masyarakat benar-benar patuh dan disiplin protokol kesehatan.

Menurutnya, berakhir atau tidaknya pandemi Covid-19 sangat tergantung dengan kemauan dan usaha semua elemen masyarakat dalam disliplin protokol kesehatan.

"Tapi saya bilang pandemi ini saya lihat akan berakhir itu tergantung kita kalau kita disiplin menjalankan protokol kesehatan yang 5 M seperti tadi Pak Mendagri sampaikan, otomatis virus ini akan makin menurun penularannya," ujar Budi.

"Semuanya tergantung kita, semuanya tergantung kita berapa lama pandemi ini akan terus, berapa banyak yang masuk rumah sakit, berapa banyak yang wafat itu semuanya tergantung kita disiplin menjalankan protokol kesehatan," sambung Budi.

Baca juga: Pengusaha Asal Aceh Sumbang Rp 2 Triliun ke Pemprov Sumsel untuk Penanganan Covid, Ini Kata Gubernur

Baca juga: Kenali Gejala Ringan pada Pasien Covid-19, Bisa Antisipasi dengan Langsung Isolasi Mandiri

Salah satu yang membuat Budi optimis adalah sejarah bangsa Indonesia dalam menghadapi setiap tantangan.

"Saya percaya, bangsa Indonesia 75 tahun merdeka itu sudah jatuh bangun sudah berapa puluh kali, tapi selalu kita bisa bangun kembali," ujar Budi.

"Bangsa Indonesia sudah menghadapi kesulitan yang jauh lebih rumit dari ini, kita tidak pernah putus asa dan selalu bisa menangani."

Syarat utama dalam pengentsan pandemi Virus Corona selain disiplin adalah kekompakan setiap eleman masyarakat.

"Sesuai arahan Presiden, pandemi ini akan selesai kalau kita bisa bersama-sama secara nasional mengatasi ini," tutur Budi.

"Kita tidak saling menyalahkan, tidak saling curiga, tidak saling menuduh, tapi kita menggabungkan semua energi sosial kita untuk mengatasi pandemi ini," pungkasnya.

Baca juga: Bukan Mencegah, Minum Kopi Ternyata Bisa Kurangi Risiko Terpapar Covid-19, Dipadukan dengan Sayuran

Simak videonya mulai menit ke 26.35:

Ditelpon Jokowi karena Stok Obat Habis

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecek langsung ketersediaan obat-obatan untuk terapi Covid-19 di pasaran.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi mendatangi Apoteng Villa Duta di Kota Bogor Jawa Barat untuk mencari sejumlah obat-obatan Covid-19, Jumat (23/7/2021).

Sayangnya, Jokowi tidak mendapatkan semua obat-obatan yang sudah direkomendasikan untuk terapi Virud Corona.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi massal di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, 16 Juni 2021. Terbaru, Jokowi menyampaikan pesan terkait Covid-19 di akun Instagram miliknya @jokowi, Kamis (24/6/2021).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi massal di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, 16 Juni 2021. Terbaru, Jokowi menyampaikan pesan terkait Covid-19 di akun Instagram miliknya @jokowi, Kamis (24/6/2021). (Instagram/@jokowi)

Baca juga: Ditanya Anak-anak SD soal Tugas Kepala Negara, Presiden Jokowi Tertawa dan Beri Jawaban Begini

Tanpa basa-basi, Presiden langsung menelpon Menteri Keseharan Budi Gunadi Sadikin untuk mempertanyakan kekosongan stok tersebut.

"Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir, nggak ada," tanya Jokowi dikutip dari Sekretariat Presiden, Sabtu (24/7/2021).

Belum sempat Budi Gunadi menjawab, Presiden langsung menyebutkan semua obat yang tak didapatinya.

Mulai dari jenis antivirus hingga obat-obatan antibiotik dan suplemen.

"Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga nggak ada, kosong. Saya cari yang antibiotik, Azithromycin, juga nggak ada," ujar Jokowi.

"Stok nggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5000 juga nggak ada," kata dia.

Budi Gunadi tampak tengah mencermati apa yang dilaporkan Presiden.

Jokowi lantas melanjutkan bahwa dirinya hanya mendapat sedikit apa yang dia cari.

"Iya ini saya yang dapat hanya multivitamin. Yang mengandung zinc. Hanya itu," ujar Jokowi.

"Suplemen juga, suplemen ini ada yang D3 nya ada tapi hanya yang 1000. Hanya dapat yang ini saja. Vitamin D3 yang 1000. Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada."

"Jadi yang lain-lain yang obat antivirus, antibiotik nggak ada semuanya," kata Jokowi melanjutkan.

Presiden Jokowi melakukan sidak ketersediaan obat Covid-19 di Apotek Villa Duta, Kota Bogor, Jumat (23/7/2021).
Presiden Jokowi melakukan sidak ketersediaan obat Covid-19 di Apotek Villa Duta, Kota Bogor, Jumat (23/7/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Sang Ibunda Meninggal Dunia karena Covid-19, Amanda Manopo: Semoga Mami Bisa Tenang di Atas

Mendengar hal tersebut, Budi langsung menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi.

Setelah mengecek secara online, Menkes langsng menjelaskan sejumlah apotik yang kini masih menyediakan obat-obatan tersebut.

Budi kemudian menjelaskan bahwa data rumah sakit dan apotek yang menyediakan obat-obatan bisa dicek secara online.

"Karena saya ada catatan pak presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya pak ya, misalnya untuk Fapiviravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, apotek Kimia Farma Semplak Bogor ada 4.200," kata Budi menjelaskan.

"Jadi saya nanti double cek ya. Nanti ini saya kirim ke ajudan Bapak. Itu ada data online yang ada di RS itu bisa dilihat by kota segala macam untuk apoteknya Kimia Farma Century, Guardian, K24," ucap Budi

Mendengar penjelasan Menkes, Jokowi mengaku akan langsung menuju apotek yang disebutkan.

Hal itu sekaligus memastikan bahwa data yang disampaikan Menteri sama dengan fakta di lapangan.

"Oke. saya tak ke sana aja. Tak beli itu coba ada nggak," ucap Jokowi.

"Ok boleh pak silakan nanti saya kirim ke ini ya pak," balas Budi mengakhiri.

Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan situs farmaplus.kemkes.go.id.

Situs tersebut adalah media informasi masyarakat untuk mengecek ketersediaan obat dan vitamin, terutama bagi pasien Covid-19.

Situs diketahui tersebut mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia.

Oleh karena itu, Presiden melalui akun Instagram resminya menyarankan kepada masyarakat yang membutuhkan obat dan vitamin untuk mengecek ke situs tersebut.

"Anda bisa mengecek ketersediaan obat dan vitamin itu melalui situs https://farmaplus.kemkes.go.id/ yang sekarang mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia," ucap Presiden Jokowi di akun Instagram @jokowi.

(TribunWow.com/Rilo)

Baca artikel lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaBudi Gunadi SadikinJokowiPPKM
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved