Persib Bandung
Prediksi Masa Depan Sepak Bola Indonesia, Pelatih Persib Bandung Sebut Hal Ini yang akan Terjadi
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts tengah memprediksi masa depan sepak bola Indonesia melalui sudut pandangnya.
Penulis: Rido Rahmadani
Editor: Lailatun Niqmah
Hal itu menjadi referensi Robert bagi sepak bola Indonesia.
Sebab jika sepak bola Indonesia tak segera berjalan, ada imbasnya.
"Pertanyaannya adalah, kenapa pihak otoritas masih menghentikan liga. Yang mana di negara-negara lain di dunia sudah mulai menggulirkan lagi liga dan olahraga profesional lainnya, itu yang menjadi isu besarnya," tambahnya.
Lebih lanjut, Robert Alberts mengatakan, jika tidak ada liga, maka sepak bola Indonesia tak akan bisa bertahan.
"Ini situasi yang kompleks, ini bukan hanya latihan sepakbola atau tidak bermain dalam waktu lama, pemain bereaksi dengan cara yang berbeda," ucapnya.
"Mereka memiliki situasi masing-masing di rumahnya. Jadi jika tidak ada liga, sepakbola Indonesia dengan sendirinya tidak akan bertahan."
Robert Alberts mengatakan, Covid-19 harus dihadapi dan diterima.
Ia juga mengungkit keberhasilan Piala Menpora beberapa waktu lalu.
Jika terus tidak ada kejelasan, orang-orang seperti atlet akan kehilangan harapannya.
"Negara lain sudah mengambil tindakan untuk menangani ini, olahraga profesional masih bisa berlangsung meski ada Covid," ucap Robert Alberts.
"Memang benar orang-orang bisa terpapar, karena Covid masih ada di sana, orang masih bisa terpapar meskipun sudah melakukan segala macam upaya untuk melindungi diri dan tim."
"Tapi semua harus menghadapinya, ini bagian dari situasi yang harus diterima. Sebagai atlet profesional dan orang yang berkecimpung di olahraga, kami paham apa yang dibutuhkan, disiplin dan mengukur kesehatan."
"Kami sudah melakukan itu di turnamen yang dimana kami terpaksa untuk mengikutinya, Piala Menpora. Kami mengikuti protokol kesehatan dan izin akan diberikan."
"Tapi apa yang sudah kami jalankan sebagai profesional, mereka masih belum mengizinkan kami untuk memulai Liga."
"Orang-orang juga kembali kehilangan harapannya, kami orang-orang yang harus menderita, orang-orang yang hidup dari sepak bola dan punya tugas menghibur jutaan masyarakat."