PPKM Darurat
Pengakuan Asep seusai 3 Hari Dibui karena Tak Mampu Bayar Denda PPKM: Saya Betah-betahin Saja
Pemilik kedai kopi, Asep Lutpi Suparman (23) akhirnya menghirup udara bebas seusai meringkuk di Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (18/7
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Tapi karena penuh dan alasan prokes, akhirnya saya dipisahkan sendirian."
Agus menyebut kejadian ini menjadi pembelajaran baginya.
Ia lantas mengimbau masyarakat untuk menaati aturan.
"Iya, ini diambil hikmahnya saja. Terpenting kepada maayarakat mendingan lebih memilih taati aturan saja," lanjutnya.
Tak Punya Uang Bayar Denda
Asep menjalani tiga hari kurungan penjara di Lapas Tasikmalaya.
Pria 23 tahun itu mengaku tak menyangka harus dipenjara di lapas.
Pasalnya, ia mulanya menduga bakal dikurung di Polres atau Polsek setempat.
"Saya kaget, ya kaget. Saya kira ditahannya di Polsek atau Polres, tapi ternyata saya ditahannya di Lapas. Tapi saya siap," jelas Asep.
Meski kaget, Asep mengaku siap dikurung di mana pun.
Pasalnya, ia tak punya cukup uang untuk membayar denda.
"Saya sudah siap dengan risiko menjalani kurungan tiga hari," katanya.
"Daripada harus bayar denda Rp 5 juta yang tidak terbayang dari mana dapatnya, ya sudah memilih dikurung."
Asep diantarkan ayahnya, Agus Suparman (56) saat mendatangi Lapas Tasikmalaya.
Baca juga: Minta Pemerintah Tak Perpanjang PPKM jika Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Warga, dr Tirta: Ngaku Aja Salah
Baca juga: PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Saya Meminta Maaf
Diantar sang Ayah