Virus Corona
Ditolak RS karena Penuh, Ibu Hamil Positif Covid-19 Meninggal Bersama Bayi yang Dikandungnya
Seorang ibu hamil bernama Mazrotul Afiro meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya, setelah ditolak sejumlah rumah sakit, dengan alasan penuh.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kasus positif Covid-19 yang semakin meningkat membuat sejumlah rumah sakit penuh dan kewalahan menangani pasien.
Bahkan, seorang ibu hamil bernama Mazrotul Afiro meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya, setelah ditolak sejumlah rumah sakit, dengan alasan penuh.
Warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan Gresik Jawa Timur, itu dinyatakan positif Covid-19, dan sempat drop kondisinya sebelum meninggal.
Baca juga: Dokter Tirta Bantah Pasien Covid Hanya Meninggal di RS: Ada Isoman Meninggal Kenapa Enggak Diangkat
Perempuan hamil 7 bulan itu wafat sebelum sempat mendapat penanganan dari pihak Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik.
Sebelum meninggal di rumah sakit, ibu hamil tujuh bulan ini sempat berkeliling mencari rumah sakit.
Saat itu, kepala Desa Gredek, Ghofar turut mendampingi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.
Mazrotul yang positif Virus Corona disebut sebelumnya kesulitan mencari rumah sakit.
Bahkan hingga mencari ke rumah sakit di Kota Surabaya.
Banyak rumah sakit menolaknya karena ruangan penuh pasien. Sekalipun dapat, penanganan sangat terlambat.
Rumah sakit menyatakan bayi dalam kandungannya meninggal.
Baca juga: Viral Ibu Melahirkan Sendirian di Halaman RS, Dinkes Bantah Biarkan Pasien karena Takut Covid
Selang, beberapa jam kemudian, Mazrotul menyusul bayi yang dikandungnya.
Kondisi ini membuat Kepala Desa Gredek Muhammad Bahrul Ghofar sangat terpukul.
Dia sudah bersusah payah membawa ke RS agar dua nyawa manusia itu diselamatkan.
"Saya dapat kabar pada Selasa siang bayi dalam kandungan dikabarkan meninggal. Kemudian malamnya ibunya menyusul, karena memang kondisinya kritis," kata dia, Rabu (14/7/2021).
Ghofar mengaku sejak Senin (12/7/2021) pagi, dia bersama warga lainnya mondar mandir ke beberapa rumah sakit di Gresik.
Setiap rumah sakit menjawab ruangan ICU penuh.
Padahal kondisi pasien itu sudah drop. Dia butuh asupan oksigen dan penanganan medis.
Saat itu saturasi oksigen dalam darahnya sudah diangka 40. Padahal normalnya di angka 90-100.
Karena tak dapat ruangan di rumah sakit, dia akhirnya membawa kembali pulang untuk dirawat sendiri.
Dia sampai membelikan tiga tabung sekaligus. Supaya dapat pertolongan pertama.
Ghofar dihubungi salah satu staf puskesmas setempat, mengabarkan jika ruangan RSUD masih tersedia.
Mendengar kabar itu, dia akhirnya memboyong warganya yang tengah sakit itu ke RSUD Ibnu Sina.
Sesampai di sana, ternyata pasien ini tak dapat perawatan langsung.
Rumah sakit sedang sesak-sesaknya karena ruang ICU banyak pasien Covid-19.
Tak berselang lama dari itu, pihak rumah sakit mengabarkan jika janin tidak bisa selamat.
Sampai kemudian pada hari Rabu dini hari pukul 00.20 WIB, sang ibu itu menyusul. Bayi yang meninggal dalam kandungan itu masih di dalam perut.
Suami dari Mazrotul, Fahrudin saat ini tengah isolasi mandiri bersama anak pertamanya yang masih umur 6 tahun.
Jasad Mazrotul dan janin yang dikandungnya telah dimakamkan satu liang lahat di TPU Desa Gredek.
"Jangan sampai terjadi lagi, ini menyangkut dua nyawa, ibu hamil dan anak dalam kandungannya," tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit Ibnu Sina masih belum memberikan keterangan. (Tribun Jatim Network, Willy Abraham
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ibu di Gresik Meninggal Beserta Bayi di Dalam Kandungan karena Tak Dapat Penanganan Rumah Sakit