Dokter Lois Tak Percaya Covid
Klaim Lulusan FK UI hingga Belajar di Malaysia, dr Lois Ngaku Tak Obati Pasien secara Konvensional
Menyebarkan statement kontroversial tak percaya keberadaan Covid-19, dr. Lois kini telah diamankan pihak kepolisian pada Minggu (11/7/2021).
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Lois Owien atau biasa dikenal dengan nama dr. Lois kini tengah menjadi sorotan seusai menyatakan tak percaya akan keberadaan Covid-19.
Sosoknya menjadi viral seusai hadir di sebuah acara televisi swasta dan membantah adanya Covid-19 di Indonesia dan dunia.
Diketahui, dr. Lois telah diamankan oleh pihak kepolisian pada Minggu (11/7/2021).

Baca juga: Mabes Polri Urus Langsung Kasus Dokter Lois Tak Percaya Covid, dr. Tirta: Sudah Jadi Atensi Nasional
Baca juga: Sosok Dokter Lois Owien yang Viral Nyatakan Tak Percaya Covid-19, Ternyata Tidak Terdaftar di IDI
Pada acara televisi bertajuk Hotman Paris Show tersebut, dr. Lois mengaku dirinya merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) 2004.
Kini, dirinya mengaku bekerja sebagai dokter umum di Indonesia.
Ia juga bercerita, setelah lulus dari FK UI, dirinya mendalami ilmu anti aging hormon di Malaysia.
"Jadi Anda praktik kedokteran tidak terhadap mengobati orang?" tanya host acara Hotman Paris Hutapea, di acara tersebut, 8 Juli 2021.
Hotman saat itu berkali-kali mencecar pertanyaan tersebut kepada dr. Lois.
Awalnya dr. Lois tak memberikan jawaban lugas hingga akhirnya ia mengatakan memang tidak mengobati pasien secara konvensional.
"Enggak, beda prinsip, konvensional sama ilmu anti aging hormon itu beda," kata dr. Lois.
Diketahui, keanggotaan dokter Lois sudah lama kedaluwarsa di IDI.
"Keanggotaannya sudah lama kedaluwarsa," ujar Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Minggu (11/7/2021).
Dalam acara itu, dr. Lois juga menyebut bahwa obat-obatan yang digunakan untuk pasien Covid-19 telah menimbulkan komplikasi di dalam tubuh, hingga menyebabkan kematian.
Saat ditanya Hotman Paris, apakah orang-orang yang dikubur dengan tata cara atau protokol kesehatan itu meninggal dunia karena Virus Corona, dokter Lois menjawab bukan karena virus.
"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," kata dokter Lois.