Virus Corona
Angka Kematian Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri Sempat Meninggi, Ini Penjelasan Tim Lapor Covid
Tim Koalisi Lapor Covid-19 bersama tim YLBHI sempat melaporkan data angka kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tim Koalisi Lapor Covid-19 bersama tim YLBHI sempat melaporkan data angka kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri atau yang tidak masuk ke dalam fasilitas layanan kesehatan.
Dalam laman milik koalisi Lapor Covid-19 di https://laporcovid19.org mereka mencatat setidaknya ada 365 orang yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri atau saat berusaha mencari pertolongan medis.
Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim LaporCovid19 di Twitter, portal berita online, dan laporan langsung dari komunitas.
Sedangkan data yang diambil merupakan periode Juni hingga Juli 2021, dan diterbitkan dalam laman tersebut pada Kamis (8/12/2021).
Baca juga: Kemenkes Jelaskan Cara Cek Ketersediaan Obat Covid-19 via Online, Bisa Diakses saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Kenali Teknik Proning untuk Tingkaitkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19, Coba saat Isolasi Mandiri
Adapun data tersebut tercatat diambil dari di 25 kota dan 37 kabupaten dari 11 provinsi.
Provinsi yang mencatat penyebaran kematian di luar rumah sakit terbanyak adalah Jawa Barat dengan 117 kematian dilaporkan di 18 kota/kabupaten.
Di posisi kedua ada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 79 kematian, diikuti oleh Banten dengan 47 kematian.
Dalam wawancara di akun Youtube tvOneNews pada Minggu (4/7/2021), Analis Data Lapor Covid-19 Said Fariz Hibban menyebut beberapa hal yang menjadi temuannya dalam laporan tersebut.
"Ada yang sedang isolasi mandiri di rumah, memang isolasi saja, ada yang memang sedang menunggu cari rumah sakit, ada yang masih di tengah jalan, ada juga yang baru sampai di IGD, belum sempat mendapatkan perawatan," kata
Ketika ditanya penyebab kematian tersebut Said menyebut bahwa terdapat pasien komorbid yang biasanya terdapat pada usia lanjut.
"Persisnya itu mungkin seperti diabetes, kemudian memang ada jantung, dan ada juga yang penyakit paru-paru, itu dari tiga itu yang sepembacaan saya," katanya.
Namun dia juga menjumpai banyak yang mengalami peningkatan gejala dari gejala ringan ke gejala berat secara tiba-tiba seperti sesak napas.
Dalam laporan-laporan yang dihimpun dari media sosial dia menemukan bahwa ada juga yang meninggal padahal sebelum-sebelumnya sehat.
Baca juga: Mudah Didapat, Berikut Jenis Makanan yang Baik untuk Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri
"Maksudnya tidak ada komorbid gitu ya," jelasnya.
Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alez Ginting tidak membantah jika terjadi peningkatan angka kematian kasus Covid-19.
Namun menurutnya perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terkait meninggalnya pasien Covid-19.
"Artinya untuk menetapkan bahwa kematian itu tunggal karena Covid-19 itu yang harus kita lakukan evaluasi," ujarnya.
Menurutnya banyak faktor yang bisa menjadi penyebab terkait meningginya angka kematian Covid-19.
Dia juga menjelaskan bahwa Satgas Covid-19 telah beberapa kali melakukan survey untuk melihat kematian yang terjadi di rumah sakit baik di ICU maupun UGD.
Alex mengatakan bahwa isolasi mandiri merupakan fase hulu di mana hanya diperkenankan untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan.
Jika ada pasien yang meninggal di rumah ketika isolasi mandiri, harus dipastikan bahwa apakah dia pas dalam menjalankan isolasi mandiri.
"Mereka yang sudah fase tigam critical ilnes, atau fase dua itu sudah di rumah sakit," ujarnya.
"Kalaupun dia pas untuk isolasi mandiri apakah dia sudah dapat pendampingan atau tidak, pendampingan itu adalah fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) terdekat, puskesmas terdekat, kemudian paling rentan adalah pendampingan dari RT, RW setempat."
Menurutnya ada juga kasus di mana pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri tidak melaporkan dirinya sebagai pasien Covid-19 karena takut terhadap stigma.
Padahal menurutnya pemerintah sudah membuat posko desa, RT, dan RW untuk mendampingi warganya yang tengah menjalani Isolasi Mandiri atau menjalani isolasi di layanan milik pemerintah. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya