Euro 2020
Presiden UEFA Akui Ada Ketidakadilan di EURO 2020, Sebut Inggris Sangat Diuntungkan
Tidak seperti biasanya, pergelaran Piala Eropa atau EURO 2020 menggunakan format yang berbeda.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Oleh karena itu, Aleksandar Ceferin pun menegaskan bahwa dia tidak akan lagi mendukung gelaran Piala Eropa dengan tuan rumah multi-kota karena menurutnya itu tidak adil, khususnya untuk para penggemar.
"Saya tidak akan mendukungnya lagi," kata Ceferin saat ditanya tentang Piala Eropa multi-kota lainnya seperti dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.
"Terlalu menantang. Di satu sisi, tidak benar bahwa beberapa tim harus menempuh lebih dari 10.000 km, sementara yang lain hanya menempuh 1.000 km."
Baca juga: EURO 2020: Momen Terlewatkan di Laga Italia Vs Spanyol, Chiellini Gemas ke Jordi Alba karena Hal Ini
"Ini tidak adil bagi para penggemar yang harus berada di Roma hari ini, dan harus berada di Baku beberapa hari berikutnya, yang membutuhkan empat setengah jam penerbangan."
"Kami juga harus banyak bepergian, ke negara-negara dengan yurisdiksi berbeda, mata uang berbeda, negara-negara di Uni Eropa (UE) dan Non-UE, jadi itu tidak mudah."
"Namun, itu adalah keputusan yang diambil sebelum saya menjabat, jadi saya tetap menghormatinya."
"Ini tetap ide yang menarik, namun sulit untuk diterapkan dan saya rasa kami tidak akan melakukannya lagi," tutur Ceferin menambahkan. (BolaSport.com)
Berita terkait Euro 2020
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul EURO 2020 - Inggris Main di Kandang 6 Kali, Presiden UEFA: Tidak Adil