Euro 2020
EURO 2020: Kisah Apes Fans Inggris, Bohongi Bos demi Nonton Laga Melawan Denmark, Berujung Pemecatan
Kemenangan Inggris atas Denmark di semi final Euro 2020 akan banyak dikenang oleh fans Inggris, termasuk oleh wanita 37 tahun bernama Nina Faaroqi.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Ada sedikit penyesalan, tidak ada yang ingin dipecat, tapi kemudian saya juga akan membenci penyesalan karena kehilangan," katanya.
Bahkan Farooqi bertekad untuk melakukannya lagi (menonton di Stadion) pada laga final Italia vs Inggris.
"Aku akan melakukannya lagi," ungkap Faaroqi.

Farooqi menjelaskan mengapa ia senekat itu mempertaruhkan karier pekerjaannya hanya demi melihat Inggris berlaga.
Ia membeberkan bahwa ia pernah mersakan hal serupa namun berbeda hasil ketika Inggris harus gagal do tahun 1996.
Saat itu, Gareth Southgate yang menjadi eksekutor gagal menuntaskan kesempatannya.
"Ini tidak terjadi sejak tahun 1996, saya ingat dengan jelas menangis di sofa ibu saya ketika Gareth Southgate gagal mengeksekusi penalti, dan penggemar sepak bola dalam diri saya tidak bisa melakukannya. Sepak bola adalah hidup saya."
Bentuk Dukungan Suporter Melalui Psywar
Jelang babak semifinal Euro 2020 yang digelar Rabu (7/7/2021) dan Kamis (8/7/2021) di Stadion Wembley, London, Inggris, fans Inggris banyak menggaungkan slogan "Football's Coming Home".
"Football's Coming Home" merupakan slogan dari para fans Inggris tentang asal usul lahirnya sepak bola dunia.
"Football's Coming Home" berarti sepak bola kembali ke rumah, dan rumah yang dimaksudkan adalah Inggris.
Kondisi itu menuai banyak tanggapan yang justru berbalik melakukan psywar kepada para fans Inggris.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Tifosi atau suporter Italia.
Italia yang baru saja memastikan diri lolos ke partai final Euro 2020 memberikan banyak harapan bagi para tifosi untuk dapat merayakan gelar juara Euro 2020.
Mengingat Italia terakhir kali menjuarai ajang bergengsi benua Eropa Euro pada tahun 1968 atau 53 tahun silam.