Virus Corona
Simak Tips Isolasi Mandiri di Rumah dari dr Andi Khomeini agar Tak Tularkan Covid-19 ke Keluarga
Di tengah meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk menyarankan isolasi mandiri di rumah.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Di tengah meningkatnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk menyarankan isolasi mandiri di rumah bagi sebagian pasien.
Isolasi mandiri di rumah dikhususkan bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau orang dengan gejala ringan.
Keputusan itu diambil karena banyak rumah sakit yang penuh dan diprioritaskan untuk orang yang positif Covid-19 dengan gelaja berat.
Namun, terkadang banyak orang yang takut untuk isolasi mandiri di rumah karena enggan menularkan Virus Corona pada anggota keluarga lain yang berada di rumah.

Baca juga: Usul Gedung DPR Buat Merawat Pasien Covid-19, Rizal Ramli: Daripada Dipakai Dewan yang Suka Tidur
Baca juga: Usul Halaman Gedung DPR Jadi RS Darurat Covid-19, dr Tirta: Pasien Bisa Happy Lihat Air Mancur
Terlebih mereka yang tidak memiliki rumah dua lantai atau tidak memiliki rumah singgah lain.
Dokter Andi Khomeini memberikan tips untuk isolasi mandiri yang sehat agar mengurangi resiko tertularnya anggota keluarga lain ketika ada yang isolasi mandiri di rumah.
"Semua orang di rumah mengenakan masker dan tidak makan bersama," kata Andi dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di YouTube Tibunnews, Jumat (9/7/2021).
Jika pasien memang terpaksa harus diisolasi dalam rumah, dia menyarankan agar pasien dan keluarganya mengenakan masker.
Dia juga menyarankan untuk menggunakan masker dobel yang dapat meningkatkan proteksi terhadap virus hingga 90 persen.
"Pengetahuan yang di-update ini jangan berhenti hanya sebatas kita tahu, tapi kita jadikan itu sebagai kebiasaan, hal yang harus kita disiplinkan dan saling kita ingatkan satu dengan yg lain, karena hanya dengan itu kita bisa turunkan kasusnya," ujarnya.
Selain menggunakan masker, penghuni rumah juga harus tetap menerapkan 3M meski bukan orang yang tengah menjalankan isolasi mandiri.
Andi memang lebih menyarankan agar penyintas Covid-19 bisa di bawa ke tempat khusus, untuk orang yang memiliki rumah lain atau bisa mengakses penginapan.
Dari segi ruangan, Andi menyarankan untuk tempat isolasi mandiri di rumah adalah ruangan yang berjendela agar sirkulasi udara cukup.
"Kamarnya berbeda dan jendela-jendela setiap kamar itu terbuka," lanjutnya.
Baca juga: Final EURO 2020: Fans Italia Balas Slogan Inggris Footballs Coming Home: Footballs Coming Rome
Dia mengaku sudah sejak tahun lalu mengkampanyekan bagi setiap warga membuat jendela untuk sirkulasi udara di kamar yang ada di rumahnya.
dr Andi sekaligus menyampaikan agar yang di rumahnya tidak memiliki jendela untuk segera membuatnya.
Karena menurutnya itu akan membantu untuk jangka panjang.
"Tidak akan ada ruginya juga kalau misal sekarang itu teman-teman punya jendela dan jendelanya kebuka, itu akan menurunkan resiko," lanjutnya.
Adanya kipas angin juga dinilai dapat membantu sirkulasi udara.
Kemudian Andi menegaskan untuk pasien yang isolasi mandiri untuk tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan.
"Pasien isolasi mandiri harus tetap ada yang megang, jangan mendiagnosis diri sendiri," ujarnya.
Pasien yang isolasi mandiri memang diperkenankan untuk mengambil tips atau saran yang banyak tersebar di internet.
Namun, Andi tetap menegaskan bahwa pasien Covid harus berkonsultasi kepada tenaga kesehatan jika terjadi sesuatu pada dirinya.
Kemudian untuk menghindari kejenuhan jika ingin keluar dari rumah, pasien yang positif Covid-19 harus memastikan tidak berpapasan dengan orang lain.
Anggota keluarga harus disetting berada di tempat lain jika pasien ingin keluar rumah untuk sekedar berjemur atau melakukan olahraga.
Hal tersebut juga disarankan untuk meningkatkan imun bagi pasien yang isolasi mandiri.
Terkait suplemen dan hal yang harus ada di rumah juga sudah diringkas oleh Andi dan sudah dikampanyekan sejak tahun lalu, bahkan sejak awal pandemi.
Jika tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin dari makanan, Andi menyarankan untuk menambah dengan suplemen makanan.
"Seperti anjuran sediakan vitamin-D, kalau orang itu punya akses terhadap makanan yang bergizi seperti ikan, telur, dan juga dari susu ditambah berjemur itu bisa meningkatkan vitamin D," lanjutnya.
"Vitamin C, dari buah-buahan kita butuh sekitar 300 hingga 500 miligram," jelasnya.
Menurut Andi yang paling penting adalah dengan menghindari diri kita dari Covid-19.
Caranya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Memakai masker dengan benar bisa mencegah seseorang tertular Covid-19, dan dapat menekan laju penularan Virus Corona yang kian meningkat. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya