Breaking News:

Virus Corona

Angka Kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah Tertinggi, Ganjar Pranowo Minta Tambahan Vaksin

Ganjar Pranowo meminta tambahan vaksin kepada Kementerian Kesehatan mengingat angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah jadi yang tertinggi.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @ganjar_pranowo
Momen Ganjar Pranowo kunjungi tempat isolasi pasien Covid-19 di Kebumen, Sabtu (3/7/2021). Terbaru, Ganjar Pranowo beri tanggapan terkait angka kematian yang tinggi di Jawa Tengah, Jumat (9/7/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus kematian akibat Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah terus meroket.

Bahkan, angka kematian harian di Jateng pada Kamis (8/9/2021) menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, kasus baru kematian pada hari itu mencapai 229 orang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengobrol dengan mahasiswi keperawatan yang menjadi relawan Covid-19 di Blora, Jawa Tengah. Momen perbincangan itu diunggah oleh Ganjar melalui akun Instagramnya di @ganjar_pranowo, Sabtu (26/6/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengobrol dengan mahasiswi keperawatan yang menjadi relawan Covid-19 di Blora, Jawa Tengah. Momen perbincangan itu diunggah oleh Ganjar melalui akun Instagramnya di @ganjar_pranowo, Sabtu (26/6/2021). (Instagram/@ganjar_pranowo)

Baca juga: Bocah SD Mendadak Pamit Pergi saat Ngobrol Bareng Ganjar, Warganet Ngakak: Berasa Paling Sibuk

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan bahwa wilayahnya memiliki kasus tertinggi pada kasus kematian akibat Covid-19.

Oleh sebab itu, Ganjar dengan tegas meminta kesadaran masyarakat agar patuh protokol kesehatan (prokes).

Ia mengharap warga tetap di rumah saja dan disiplin protokol kesehatan, khususnya selama PPKM Darurat.

"Memang tertinggi, makanya kita kemudian butuh bantuan masyarakat dengan di rumah saja,mobilitas warga dikurangi," kata Ganjar dikutip dari KompasTV, Jumat (9/7/2021).

"Kalau tidak ada kesadaran tersebut tidak akan bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah."

Baca juga: Detik-detik Ganjar Bubarkan Paksa Warga yang Berkerumun saat PPKM Darurat: Saya Bisa Hukum Njenengan

Baca juga: Ganjar Pranowo Geram pada Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasionalnya Dipakai

Meningkatnya penularan hingga level mikro, membuat siapa saja memiliki potensi untuk tertular.

Strategi Ganjar Pranowo saat ini adalah mencari orang yang memiliki penyakit bawaan agar diprioritaskan segera divaksin.

Gubernur yang khas dengan rambut putihnya tersebut mengaku sudah meminta tambahan vaksin kepda Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita sekarang lagi memburu dan mencari orang-orang yang memiliki komorbid untuk divaksin terlebih dahulu," kata Ganjar Pranowo.

"Saya sudah menghubungi menteri kesehatan, karena antusias masyarakat untuk vaksin tinggi maka saya minta tambahan vaksin dengan harapan bisa melakukan percepatan," ujarnya.

Pempro Jateng juga akan terus meningkatkan tracing untuk menekan angka kasus Covid-19.

Oleh karena itu, Ganjar akan terus memastikan ketersediaan fasilitas, termasuk kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit di Kabupaten Kota.

"Disamping itu di sisi hilir kita juga harus menyiapkan banyak fasilitas," pungkas Ganjar Pranowo.

Menurut rilis harian Kemenkes dan BNPB, adapun penambahan kasus secara nasional sebanyak 852 pasien Covid-19 meninggal dunia per Kamis (8/7/2021).

Dari jumlah tersebut, Jawa Tengah merupakan provinsi yang paling banyak kasus kematiannya dalam 24 jam, yaitu 229 orang.

Angka tersebut kemudian disusul oleh Jawa Timur sebanyak 165 orang, Jawa Barat sebanyak 136 orang, dan DKI Jakarta sebanyak 130 orang.

Baca juga: Kesiapan Kepala Daerah untuk PPKM Darurat Besok, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Ganjar Pranowo

Alasan Ganjar Pranowo Tutup 7.000 RT

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons baik instruksi pemerintah pusat untuk menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM Darurat) mulai 3-20  Juli 2021.

Bahkan, Ganjar Pranowo mengatakan Pemprov Jateng akan merealisasikan instruksi tersebut dengan melakukan lockdown di lebih dari 7000 RT.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui acara Mata Najwa, Rabu (30/6/2021).

Padahal, data dari pemerintah pusat hanya mewajibkan 105 RT saja yang dianggap zona merah dan perlu melakukan lockdown.

"Kalau pakai data dari pusat, itu sebenarnya ya hanya 105 RT saja. Tapi kami gunakan data epidemiologis yang ada, maka nemu 7.666 RT," imbuhnya." kata Ganjar dikutip TribunWow.com, Kamis (1/7/2021).

"Dari 7.666 RT, kemudian kemarin saya keluarkan instruksi gubernur yang salah satunya kita minta itu kita lockdown, di level RT," imbuhnya.

Baca juga: Pria di Sragen Ancam Bidan Desa dengan Parang saat akan Jemput Pasien Covid-19, Begini Kronologinya

Rupanya, Pemprov Jateng sengaja melakukan improvisasi sendiri dalam mengartikan PPKM Darurat yang diinstruksikan pemerintah pusat tersebut.

"PPKM mikro (darurat) kita terjemahkan dalam bentuk aksi mengontrol sampai tingkat RT," imbuhnya.

Najwa Shihab pun penasaran dengan skema lockdown yang dimaksud.

Ganjar lantas menjelaskan bahwa lockdown RT yang dimaksud adalah mengawasi warga agar tidak keluar, isolasi mandiri untuk yang sakit, dan pelaksanaan jogo tonggo.

Pasalnya, banyak rumah sakit di wilayah Jawa Tengah yang sudah penuh.

Alasan utama Ganjar berani melakukan lockdown adalah melihat sifat gotong royong warga yang tinggi.

Ia menilai, kekuatan masyarakat di level bawah bisa diandalkan selama kebijakan lockdown diterapkan.

"Kekuatan masyarakat melalui jogo tonggo itu lah yang kemudian cukup membantu pemerintah, sehingga tidak menunggu bantuan dari pemerintah, meskipun tingkat Desa atau Kelurahan kita minta standby semua," kata Ganjar.

"Kalau soal hampers makanan dan lain sebagainya, alhamdulillah tertangani di level bawah."

"Maka kenapa saya minta RT-nya dilockdown itu karena sebenarnya kemampuan warga di sekitarnya itu sangat responsif dan ikhlas untuk membantu," pungkasnya. (TribunWow.com/Rilo)

Berita lain terkait Covid-19

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaJawa TengahGanjar PranowoUpdate Virus CoronaPPKM Darurat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved