Breaking News:

Lawan Covid19

Tren Perekonomian Nasional Mulai Tunjukkan Pemulihan, Ini Rincian Realiasi Dananya

Realisasi penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) menunjukkan adanya upaya pemulihan ekonomi nasional.

Editor: Atri Wahyu Mukti
HO / Tribun Medan
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa. 

TRIBUNWOW.COM - Realisasi penyerapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) menunjukkan adanya upaya pemulihan ekonomi nasional.

Saat ini, upaya pemulihan ekonomi nasional dinilai on track.

Terlihat dari waktu akhir Juni 2021 yang mencapai total Rp 237,4 triliun.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa (Kemenkeu.go.id)

Baca juga: Viral Detik-detik Satgas Covid-19 Diusir Warga saat Hendak Makamkan Jenazah, Peti Diambil Paksa

Angka ini merupakan 34 persen dari pagu anggaran program PEN sebesar Rp 699,43 triliun.

Jika dirinci berdasarkan klaster-klsternya, dana yang telah terserap tersebut antara lain masuk ke Klaster Kesehatan program PEN sebesar Rp 45,4 triliun atau 26,3 persen dari pagu, Klaster Perlindungan Sosial terserap Rp 65,36 triliun atau 44 persen dari pagu.

Berikutnya terserap juga ke Klaster Dukungan UMKM dan korporasi Rp 50,93 triliun atau sekitar 26,3 persen dari pagu, Klaster Program Prioritas Rp 39,79 triliun atau sekitar 31,1persen, dan Klaster Insentif usaha Rp 36 triliun atau 63,5 persen dari pagu anggaran.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Kunta Wibawa mengatakan dengan kondisi penyerapan dana program PEN seperti itu, sebenarnya pencapaiannya sudah cukup signifikan.

“Memang harus kita dorong terus percepatan penyerapannya agar berdampak signifikan bagi masyarakat dan perekonomian nasional. Sampai pada periode semester II 2021 ini pencairannya akan jadi jauh lebih baik,” tuturnya dalam Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (30/6/2021).

Menurut Kunta, dari indikator ekonomi makro, tren perekonomian nasional mulai menunjukkan pemulihan, baik dari sisi konsumsi maupun produksinya.

Selain itu, apabila dilihat dari belanja modal keseluruhan yang ditanggung APBN 2021, penyerapannya lebih tinggi daripada kuartal I II 2020 lalu.

Capaian-capaian seperti program prioritas di sektor padat karya yang dilakukan Kementerian PUPR dinilai relatif lebih baik daripada tahun lalu, begitu pula untuk UMKM dan koperasi yang sudah sesuai target.

Eddy Satriya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM masih melanjutkan program PEN tahun lalu.

Baca juga: 2 Ribu Kasus Baru Covid-19 di Skotlandia, Dikaitkan dengan Laga EURO 2020 Inggris Vs Skotlandia

Yakni, subsidi bunga kredit usaha, penempatan dana pemerintah pada mitra bank umum, imbal jasa penjaminan, penjaminan lost limit, kebijakan pph final, dan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM).

Prioritas anggaran PEN untuk membantu UMKM, dinilai Eddy, jarang terjadi di negara lain, bahkan dinilai lebih baik dibandingkan standar internasional.

Program Kemenkop UKM yang paling menyentuh langsung kepada masyarakat adalah pencairan bantuan kepada 9,8 juta pengusaha mikro dengan nilai total Rp11,76 triliun.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Covid-19Kunta WibawaUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran NegaraAPBN 2021
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved