Terkini Daerah
Kronologi 2 Warga Penambang Timah Terkubur Hidup-hidup di Lubang 28 Sedalam 28 Meter di Babel
Dua orang asal Banten saat ini masih menghilang di kedalaman 28 meter di lokasi tambang Desa Mayang, Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.
Editor: Lailatun Niqmah
Di Belitung Timur, mereka tinggal di Dusun Penirukan, Desa Mayang, Kelapa Kampit.
Tim SAR Gabungan yang mencari korban di izin usaha pertambangan (IUP) PT Menara Cipta Mulia (MCM) bekerja mulai pukul 10.00 WIB, Senin kemarin.
Danpos Basarnas Belitung Rahmatullah Hasyim mengatakan pihaknya sudah melakukan penyedotan air, namun tak membuahkan hasil.
"Akan dilanjutkan besok (hari ini)," kata Hasyim, Senin kemarin.
Kendalanya yang dihadapi adalah sulit menuju lokasi korban karena berbentuk terowongan dengan diameter tak sampai 1 meter.
Dia mengakui risiko penyelamatan sangat tinggi bagi Tim SAR Gabungan.
"Lorong yang sangat sempit berukuran 80x60 centimeter, serta banyak ganguan seperti debit air," ujarnya.
Proses pencarian korban akan dilanjutkan Selasa (29/6/2021), dengan mempertimbangkan debit air.
Dua warga Banten itu mengalami kecelakaan tambang saat bekerja untuk memasang alat penghisap air di kedalaman 28 meter, Minggu (27/6/2021) siang.
Tubuh keduanya belum ditemukan dan terus dilakukan pencarian sampai Senin (28/6/2021).
Tidak mudah bagi Tim SAR Gabungan mencari korban karena kondisi tambang yang berbeda dari biasanya.
Lubang berbentuk seperti berulir itu, berdiameter sekitar 80 Cm dan digali sampai kedalaman 28 meter.
Sehingga, tim yang melakukan pertolongan kesulitan masuk ke dalam lubang tambang.
Salah satu yang mencoba masuk ke dalam lubang adalah Dimas (25), personel Basarnas yang diterjunkan ke lokasi.
"30 detik sebelum naik sudah merasakan sesak jadi berkabar ke atas minta segera dinaikkan karena jika lebih dari waktu yang ditentukan bisa membahayakan," kata Dimas yang bergabung di Basarnas sejak 2015 lalu.