Viral Medsos
Pengakuan Pelaku Pemukulan Perawat di Garut yang Viral: Saya Emosi dan Spontanitas
MR (24), pelaku pemukulan seorang perawat di Puskesmas Pamangpeuk, Garut mengaku, dirinya melakukan tindakan tak terpuji itu karena emosi dan spontan.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
Adapun dari keterangan Tuti, alasan pelaku memukul korban dikarenakan perawat yang terlalu lama memakai Alat Pelindung Diri (APD).
Menurut Tuti, padahal perawat tersebut sudah menjalankan presedur dengan benar karena pasien positif Covid-19.
"Perawat sudah sesuai prosedur karena pasiennya terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya.
Diketahui, peristiwa pemukulan terhadap seorang perawat tersebut terjadi pada Rabu (23/6/2021) malam hari.
Baca juga: Perawat di Garut Dipukul Keluarga Pasien karena Pakai APD, Pemprov Jabar Tak Mau Salahkan Keduanya
Kronologi
Camat Pameungpeuk, Tatang Suryana menceritakan kronologi kejadian pemukulan terhadap perawat tersebut.
Saat tiba di puskesmas pasien harus menunggu terlebih dulu di dalam ambulans, sementara tenaga kesehatan (nakes) bersiap diri dengan memakai hazmat terlebih dulu.
"Petugas kesehatan terlebih dahulu memakai baju hazmat sesuai dengan SOP, kemudian naik ranjang dan sudah beres si anaknya memukul dengan alasan terlalu lama memakai baju APD," kata Tatang bercerita.
Menurut Tatang, pelaku juga sempat memarahi korban dengan mempertanyakan alasan memakai APD lengkap.
"Kenapa memakai baju APD kan ayah saya bukan Covid ucapnya, itulah alasannya sehingga terjadi pemukulan," ucap Tatang.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jabar pada Kamis (24/6/2021), pelaku mengira orang tuanya tidak terkonfirmasi Covid-19.
Setelah melakukan pemukulan, pelaku dibawa ke luar ruangan.
Peristiwa pemukulan seorang perawat di Garut tersebut mendapat respon dari Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
Helmi menyesalkan kejadian pemukulan terhadap perawat tersebut.
Menurut Helmi, seharusnya perawat mendapat dukungan karena telah berjuang di masa pandemi Covid-19.