Breaking News:

Wacana Presiden 3 Periode

Cegah Polarisasi di Pilpres 2024, LIMA Minta agar Generasi Muda Diberi Kesempatan: Sudah Saatnya

DIrektur LIMA, Ray Rangkuti meminta untuk memberi kesempatan pada Generasi Muda pada pilpres 2024.

Warta Kota/ Zaki Ari Setiawan
Direktur LIMA Ray Rangkuti. Ray menolak alasan wacana masa jabatan presiden 3 periode untuk mencegah polarisasi kembali terjadi di Pilpres 2024, menurutnya, sudah saatnya generasi muda diberi kesempatan. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Lingkar Madani indonesia (Lima), Ray Rangkuti mengatakan bahwa sudah saatnya memberi kesempatan pada generasi muda pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Sudah saatnya memberi kesempatan kepada generasi berikutnya," ucap Ray Rangkuti dikutip TribunWow.com dari Warta Kota pada Kamis (24/6/2021).

Hal tersebut dikatakannya setelah menolak alasan wacana masa jabatan presiden 3 periode untuk mencegah polarisasi kembali terjadi di Pilpres 2024.

Selain menolak polarisasi, alasan Ray mengatakan hal tersebut karena tidak perlu mengamandemen jabatan presiden tiga periode.

"Selain untuk mencegah polarisasi itu, alasan lain adalah tidak perlu amandemen untuk periode jabatan presiden."

"Dan biaya politik untuk hal ini jauh lebih murah," kata Ray Rangkuti dalam diskusi Presiden Jokowi 3 Periode: Khayalan atau Kenyataan? Yang disiarkan secara virtual, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Respons Fadli Zon soal Wacana Duet Jokowi dan Prabowo: Sesuatu Hal yang Tidak Produktif

Selain itu, Ray menghimbau agar Prabowo tidak mengikuti pilpres lagi.

Menurutnya, hal tersebut sebaiknya dilakukan karena Prabowo sudah tiga kali kalah dalam pilpres.

Ray juga mengatakan, alasan wacana jabatan presiden 3 periode untuk melanjutkan pembangunan adalah hal yang tak berdasar.

Seharusnya, saat ini persoalannya justru mencegah hal-hal yang negatif pada masa jabatan Jokowi pada periode ke dua ini.

Hal negatif tersebut Misalnya, pelemahan KPK dan gerakan anti korupsi umunya, lemahnya komitmen pada perlindungan HAM.

Baca juga: Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Margarito Kamis: Terlalu Kerdil Pikirkan Jokowi dan Prabowo Doang

Selain itu, ada kriminalisasi para kritikus, meningkatkan profesionalisme polisi, mencegah TNI ikut serta dalam aktivitas politik, serta utang negara yang menumpuk.

"Maka membatasi jabatan presiden untuk mencegah berbagai hal negatif di atas makin jauh atau berkembang adalah salah satunya," beber Ray.

Wacana Jabatan Presiden 3 periode juga ditentang oleh Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Waketum Golkar), Ahmad Doli Kurnia.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (21/6/2021), Doli menilai masyarakat tidak ingin kembali ke belakang tidak ingin masa jabatan preisden lebih dari dua periode.

Baca juga: Heran Qodari Ngotot Presiden 3 Periode, Ade Armando Sebut 3 Calon Potensial: Kenapa Harus Jokowi?

Tak sampai disitu, Ahmad juga setuju dengan hasil survei yang dilaksanakan Saiful Murjani Research and Consulting (SMRC).

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 72 persen masyarakat setuju bahwa jabatan presiden hanya dua perioden saja.

"Survei ini menegaskan bahwa masyarakat Indonesia ini, they dont want to looking back," ujar Doli

Mereka tidak mau lihat ke belakang, mereka mau moving forward, terus maju ke depan," kata Doli dalam diskusi virtual konferensi pers SMRC: Sikap Publik Indonesia terhadap Amandemen UUD 1945, Minggu (20/6/2021).

(TribunWow.com/Krisna) 

Berita terkait Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode Lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari Warta Kota dengan judul Tiga Kali Tak Pernah Menang, Ray Rangkuti Minta Prabowo Jangan Ikut Pilpres Lagi dan Kompas.com dengan judul Soal Presiden Tiga Periode, Golkar: Masyarakat Tak Mau Lihat ke Belakang

Tags:
Pilpres 2024Ray RangkutiWacana Presiden 3 PeriodeLingkar Madani (LIMA)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved