Wacana Presiden 3 Periode
Qodari Ngotot Dukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Hendri Satrio: Enggak Masuk Akal
Pengamat politik Hendri Satrio menduga adanya kepentingan pribadi di balik munculnya wacana presiden tiga periode.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Kalau memungkinkan atau tidak masih mungkin, kan ada yang namanya amandemen," tandasnya.
Di sisi lain, Hendri menyebut pihak yang mendukung presiden tiga periode justru telah mengkhianati perjuangan reformasi.
"Ini jelas negara konstitusi, kalau kita ingat Reformasi 98 itu tujuannya membatasi periode presiden maksimal dua kali," ujar Hendri.
"Makanya kalau ada kelompok yang menyuarakan presiden lebih dari dua kali maka dia ini pengkhianat reformasi."
Hendri menduga, pihak yang menginginkan presiden tiga periode justru hanya akan menjerumuskan Jokowi.
Karena itu, ia menilai wacana presiden tiga periode tidak masuk akal.
"Dia menginginkan kolusi, korupsi dan nepotisme tumbuh subur lagi di Indoesia," jelasnya.
"Dan yang paling penting penjerumus Pak Jokowi."
"Apa pun alasannya itu tidak masuk akal semua."
Baca juga: Fakta Penolakan Presiden 3 Periode: Dinilai Sesat hingga Rocky Gerung Minta Jokowi Tampar Qodari
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-3.32:
Refly Harun Heran
Refly Harun buka suara soal kontroversi presiden tiga periode yang mendapat dukungan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.
Dilansir TribunWow.com, Refly mengaku heran dengan pernyataan M Qodari tersebut.
Apalagi, M Qodari mengaku bakal mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Terkait hal itu, Refly menyoroti sikap Jokowi yang dinilainya tak tegas menolak usuan presiden tiga periode tersebut.
Baca juga: Soal Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi Mania: Tidak Baik Bagi Alam Demokrasi
Baca juga: Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Pendukung Jokowi: Tak Usah Buang Energi Mendorong-dorong Beliau