Euro 2020
EURO 2020: Sudah 5 Penalti Gagal Jadi Gol, Berikut Daftar Penendangnya, Cristiano Ronaldo?
Gelaran Piala Eropa atau EURO 2020 sudah memasuki matchday ketiga atau terakhir dan penentuan.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Gelaran Piala Eropa atau EURO 2020 sudah memasuki matchday ketiga atau terakhir dan penentuan.
Peluang dari tendangan penalti juga mewarnai pertandingan EURO 2020.
Namun menariknya, banyak algojo tendangan penalti yang justru gagal melakukan tugasnya dengan baik.
Baca juga: Hasil EURO 2020: kalahkan Wales 1-0, Italia Sapu Bersih Kemenangan dan Puncaki Grup A
Baca juga: Hasil EURO 2020: Swiss Kalahkan Turki 3-1, Namun Gagal Tembus 2 Besar Klasemen Grup A
Rasio kegagalan penalti di Euro 2020 cukup tinggi, yakni 55,5 persen.
Sebanyak lima eksekutor, salah satunya Gareth Bale gagal menunaikan tugas dari titik putih.
Euro 2020 menyaksikan sejumlah kegagalan para eksekutor penalti menunaikan tugas.
Sampai putaran pertandingan kedua grup rampung digelar, tercatat ada lima algojo penalti yang tak mampu menyarangkan bola ke gawang lawan.
Mereka adalah Pierre-Emile Hojbjerg (Denmark), Gareth Bale (Wales), Ezgjan Alioski (Makedonia Utara), Ruslan Malinovskyi (Ukraina), dan yang paling gres Gerard Moreno (Spanyol).
Di lain sisi, cuma ada empat penendang penalti di Piala Eropa 2020 yang sempurna menunaikan tugas.
Empat eksekutor tersebut adalah Cristiano Ronaldo (Portugal), Memphis Depay (Belanda), Emil Forsberg (Swedia), dan Patrik Schick (Ceko).
Keberhasilan mendapatkan penalti seringkali dirayakan seperti saat sebuah tim sukses membuat gol.
Seolah-seolah tendangan penalti sudah 100 persen akan masuk.
Namun, di era sepak bola modern, menjadi eksekutor penalti bukanlah pekerjaan yang gampang.
Baca juga: Pelatih Inggris Singgung Pemain Muda Kurang Pengalaman setelah Imbang Lawan Skotlandia di Euro 2020
Baca juga: Kabar Euro 2020: Pemain Polandia Pecahkan Rekor Jude Bellingham sebagai Pemain Termuda
Para penjaga gawang kini sudah relatif lebih siap menghadapi situasi penalti mengingat mereka dibekali data statistik lengkap penendang.
Selain berbekal insting, kiper kini juga punya modal pengetahuan terkait kebiasaan si penendang dalam memilih arah.
Tak heran kiper masa kini bukan cuma digerakkan oleh naluri, namun juga angka-angka logaritma.
Analisis menarik terkait fenomena banyaknya penalti gagal di Euro 2020 dikemukakan oleh Ben Lyttleton, penulis sepak bola yang pernah menerbitan buku seputar seluk beluk sepakan 12 pas berjudul Twelve Yards.
Menurut Ben Lyttleton via cuitan di media sosial Twitter, tendensi sejumlah pemain untuk menunggu pergerakan kiper sebelum menembak menjadi salah satu alasan kenapa banyak penalti gagal menemui jaring di Euro 2020.
Ben Lyttleton memakai istilah GK-Dependent untuk mendeskripsikan penendang yang memilih untuk menunggu reaksi kiper terlebih dahulu sebelum menentukan arah dan melepas tembakan.
Sejumlah eksekutor yang masuk kategori GK-Dependent sejauh ini terbilang kurang tokcer dalam melaksanakan tugas menendang dari titik putih.
Ben Lyttleton mencatat ada tiga dari lima eksekutor penalti gagal di Euro 2020 yang memakai pendekatan GK-Dependent, yakni Gareth Bale, Ezgjan Alioski, dan Gerard Moreno.
Sementara itu, mereka yang memakai pendekatan GK-Independent, menendang tanpa menunggu kiper bergerak, semuanya sukses menunaikan tugas sebagai algojo penalti.
Cristiano Ronaldo, Memphis Depay, Emil Forsberg, dan Patrik Schick semuanya kompak menendang dari titik putih tanpa memedulikan pergerakan kiper.
Dengan kata lain, Ronaldo, Depay, Forsberg, dan Schick sudah menentukan arah tembakan tepat sebelum mereka mengayunkan kaki menuju si kulit bundar.
“GK-Dependent tak bekerja dengan baik untuk pemain saat ini. Jika ingin mencetak gol, tentukan arah, dan tendang ke sana,” tulis Ben Lyttleton via Twitter. (Kompas.com)
Berita terkait Euro 2020
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Analisis di Balik Banyaknya Penalti Gagal di Euro 2020