Breaking News:

Terkini Daerah

4 Polisi Dilarikan ke Rumah Sakit seusai Makan Bakso di Kupang, Ini Kesaksian si Pemilik Warung

Kristin, pemilik warung bakso yang mendapati kabar bahwa baksonya sebabkan 4 polisi keracunan angkat bicara. Kristin membantah ada zat berbahaya.

Pos Kupang/ Ray Rebon
Lokasi Bakso Kota yang berada di Jln WJ Lalamentik, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, NTT Kamis 17 Juni 2021. 

TRIBUNWOW.COM  - Empat anggota polisi yang bertugas di direktorat Lalu Lintas Polda (NTT) muntah-muntah pasca mengkonsumsi bakso akhir pekan lalu.

Kabar tersebut terdengar oleh Kristin SP, si pemilik warung dan langsung berinisiatif mendatangi Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (18/6/2021), setibanya disana, Kristin mendapati ternyata pengujian sampel belum dilakukan.

Dari keterangannya, BPOM ternyata memiliki prosedur untuk melakukan uji sampel.

"Beberapa tahapan prosedur harus dilalui baru bisa badan POM melakukan uji produk di laboratorium, kecuali ada kejadian luar biasa," ungkap Kristin, Jumat (18/6/2021) malam.

Kristin mengaku bahwa saat kejadian dirinya tidak ada ditempat.

Maka dari itu, setibanya di Kupang pada Senin (15/6/2021), Kristin langsung mendatangi Polres Kupang unutk menanyakan perkembangan kasus tersebut.

Baca juga: 1 Keluarga Keracunan Massal seusai Makan Ikan Pindang saat Buka Puasa, 18 Orang Mual dan Muntah

Dia disuruh menunggu oleh penyidik karena sampel produk yang dikonsumsi bahkan yang dijual di outlet Bakso Kota sudah diambil dan sedang diuji di Balai POM Kupang.

Namun, Kristin mengaku kaget dengan hasil pemeriksaan food security  yang dilakukan oleh tim medis dari rumah sakit Bhayangkara dan Bid Dokkes Polda NTT.

Mereka mengklaim menemukan beberapa bahan berbahaya pada baksonya.

"Saya disuruh tunggu nanti hasil Balai POM Kupang keluar," ujarnya.

"Saya memang terganggu karena berita yang tiba-tiba, jadi Rabu saya langsung ke Polres dan katanya jika sudah ada hasil dari Balai POM maka akan dihubungi bagaimana kelanjutan."

"Bahkan ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 saya di sana belum ada hasil dari Balai POM." 

Sementara dikutip TribunWow.com dari Pos Kupang pada Kamis (17/6/2021), diketahui hasil pemeriksaan tersebut yakni terdapat kandungan formalin yang tinggi pada mie kuning sebesar 0,8 miligram.

Lalu terdapat kandungan nitrit sebesar 0,6 pada daging, dan saus sambal tomat dan kandungan formalin 0,25 pada daging.

Selain itu kandungan formalin sebesar 0,8 pada mie bakso goreng dan kandungan formalin 0,6 pada tahu bakso.

Sampel makanan ini telah diamankan pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut.

Kabid Dokkes Polda NTT Kombes pol dr Sudaryono yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian ini.

"Iya, beberapa hari lalu dan sudah ditangani pihak kepolisian," tandasnya.

Baca juga: 145 Warga NTT Keracunan Massal Alami Muntah-muntah hingga Diare, 1 Bocah Meninggal Dunia

Kristin kaget mendengar bakso nya mengandung bahan berbahaya.

Karena Kristin sendiri diketahui belum menerima hasil pemeriksaan yang dilakukan BPOM.

Meski belum mendapat keterangan resmi dari BPOM, kristin mengaku prihatian atas apa yang dialami oleh ke empat polisi yang diduga mengalami keracunan usai makan bakso tersebut.

Tetapi, Kristin membantah bahwa baksonya mengandung formalin dan bahan berbahaya.

Karena, hingga saat ini BPOM belum mengeluarkan hasil uji sampel tersebut secara resmi.

Baca juga: Keliru Masak Kangkung Pakai Oli, Korban Keracunan Akui Buru-buru Mau Buka Puasa: Pas Dimakan Biasa

Kristin mengaku bahwa semua bahan yang ada di warungnya dibeli dan tidak dibuat sendiri.

"Informasi yang beredar bahwa bakso mengandung formalin itu tidak benar," kata dia.

"Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saus dan mie pun sama, saya beli, tidak buat sendiri, sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar."

Menurutnya, jika memang ada bahan berbahaya maka pelanggan yang lain juga akan mengalami keracunan seperti yang dialami oleh empat polisi tersebut.

"Kenapa hanya empat orang saja yang mengalami gangguan saja, sedangkan yang lain tidak, biar publik saja yang menilai," ujar dia.

Meski demikian, Kristin mengaku telah berinisiatif mengubungi keempat polisi tersebut untuk meminta maaf lewat telepon.

"Sebenarnya saya ingin bertemu langsung empat anggota polisi secara langsung untuk meminta maaf, namun karena Covid-19, sehingga saya sudah menelepon," kata dia.

Kristin ingin segera menyelesaikan permasalahan ini agar tidak ada pihak yang dirugikan

Empat Polisi Keracunan

Sebelumnya keempat polisi yang bernama Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Honi Bait, Brigpol Angel Kana dan Brigpol Jimmy Riwoe, diketahui mengalami muntah-muntah usai memakan bakso.

Mereka mengkonsumsi bakso di Bakso Kota yang berada di Jln WJ Lalamentik, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang, NTT akhir pekan lalu sekira pukul 12.30 WITA.

Setelah pulang ke rumah masing-masing, secara bersamaan empat anggota polisi ini muntah-muntah.

Keempatnya langsung dibawa ke IGD rumah sakit bhayangkara Titus Uly Kupang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kabar ini dibenarkan Brigpol Hony Bait satu dari empat yang mengkonsumsi bakso tersebut.

"Benar, saya sempat dirawat d IGD rumah sakit bhayangkara setelah makan bakso. Saya muntah-muntah," ujar Brigpol Hony Bait saat dikonfirmasi Rabu, 16 Juni 2021.

Hal yang sama dibenarkan Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, SIK.

"Iya (anggota muntah-muntah setelah makan bakso)," ujarnya saat dikonfirmasi secara terpisah, Rabu (16/6/2021).

(TribunWow.com/Krisna)

Berita terkait Peristiwa di NTT Lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Pemilik Bantah Dagangannya Disebut Mengandung Bahan Berbahaya dan Pos Kupang dengan judul BREAKING NEWS : Diduga Keracunan Usai Makan Bakso, Empat Polisi di Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
 

Tags:
PolisiKupangKeracunanNusa Tenggara Timur (NTT)Bakso
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved