Terkini Daerah
Melawan Kawanan Rampok Bergolok, Begini Nasib 3 Pegawai Minimarket di Depok
Saat tengah malam menghitung uang, 3 pegawai minimarket di Depok didatangi 3 orang rampok bersenjata golok.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Perampokan bersenjata terjadi di sebuah minimarket Indomaret di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (17/6/2021) tengah malam sekira pukul 23.00 WIB.
Perampokan diketahui dilakukan oleh tiga orang pelaku bersenjatakan golok.
Saat perampokan terjadi, diketahui ada tiga pegawai minimarket yang masih berada di dalam toko dan sempat melakukan perlawanan.

Baca juga: Disiksa Pacar Gay-nya sampai Tewas, Rian Ternyata Sempat Lakukan Hubungan Sejenis dengan Pelaku
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, kondisi minimarket saat itu sudah tutup ketika perampokan terjadi.
Terdapat tiga pegawai minimarket di dalam toko yang sedang menghitung uang.
Awalnya para pelaku mengancam para pegawai minimarket untuk menunjukkan lokasi brankas penyimpanan uang.
Kapolsek Sawangan, AKP Rio Mikael Tobing, mengatakan, para korban sempat melakukan perlawanan ketika diancam.
Perlawanan pun akhirnya berhenti ketika para pelaku mulai mengeluarkan golok.
Akibatnya, ketiga pegawai minimarket tersebut mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
“Korban inisial DAS mengalami luka bacok di tangan, punggung, kaki, dan perut. Korban MAR luka pada jari tangan, dan korban SM mengalami luka bacok pada bagian jari tangan, saat ini dirawat di RSUD Kota Depok,” kata Rio pada wartawan, Jumat (18/6/2021).
Setelah korban tak berani melawan, pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 30,5 juta yang diambil dari brankas.
Ketiga pelaku kemudian kabur dari tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan satu unit motor dan pergi ke arah kawasan Wates.
Baca juga: Bunuh Kekasihnya karena Cemburu, Pria Gay Sempat Simpan Jasad sang Pacar di Rumah
Baca juga: Sosok LA, Oknum Polwan Diduga Jadi Calo Puluhan Calon Bintara, Rekrut Joki untuk Kerjakan Tes Masuk
Ciri Khas Pelaku
Menurut keterangan para korban, pelaku mengenakan jaket berwarna, dua di antaranya mengenakan helm dan satu lainnya memakai topi.
Ketiga pelaku diketahui berkomunikasi dengan bahasa dari luar Jawa yang tidak dapat dimengerti oleh para korban.