Tekini Daerah
Fakta Guru SMP Diduga Gay di Sumbar, Ajak Masturbasi Korbannya 3 Kali hingga Minta Video Syur
MS, guru SMP yang diduga gay di Padang diketahui telah melakukan mencabuli korban dsebanyak tiga kali di tempat dan waktu yang berbeda.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru Sekolah Menengah pertama (SMP) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang diduga gay diketahui mencabuli murid cowoknya dengan mengajak bermasturbasi sebanyak tiga kali.
Dikutip dari Tribun Padang pada Senin (14/6/2021), guru yang berinisial MS tersebut melakukan perbuatan tidak senonohnya terhadap korban di tempat dan waktu yang berbeda.
Pertama, MS mengajak korbannya untuk melakukan masturbasi di kamar wali asrama pada Minggu (27/12/2021) lalu.
Kemudian yang kedua dan ketiga adalah di ruangan kepala sekolah (kepsek) masing-masing tanggal 6 dan 16 Januari 2021.
Saat ini, MS diketahui telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, Iptu Ferlyanto Pratama mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan MS.
"Unit II PPA Polres Padang Panjang telah mengamankan pelaku tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur," kata Iptu Ferlyanto, Senin (14/6/2021).
Ia mengatakan, pelaku diamankan sesuai Laporan Polisi Nomor: LP/105/V/REN.4.2./2021/SPKT UNIT II Polres Padang Panjang, tanggal 25 Mei 2021.
Baca juga: Tak Hanya Suruh Murid Masturbasi, Oknum Guru SMP di Sumbar juga Minta Video Syur ke Korbannya
Baca juga: Diduga Gay, Guru SMP Lecehkan dan Minta Murid Videokan Alat Vital Lewat Pesan IG, Ini Kronologinya
Konologi
Dari keterangan Iptu Ferlyanto Pratama, kejadian bermula saat MS mengirimkan pesan singkat via aplikasi Instagram kepada korban pada Sabtu (26/12/2021).
Dalam pesan singkat tersebut, diketahui MS meminta korban yang tidak diketahui identitasnya tersebut untuk memvideokan alat vital korban.
"Awalnya pada Sabtu (26/12/2020) yang lalu, pelaku menghubungi korban lewat pesan Instagram," ujar Ferlyanto.
Adapun alasan terduga pelaku yang berinisial MS meminta video tersebut adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri.
"Pelaku beralasan kalau hal itu dapat meningkatkan percaya diri," ujarnya.
Akan tetapi, korban saat itu tidak mau menuruti permintaan MS dan tidak mengirimkan video.