Breaking News:

Viral Medsos

Fakta Viral Info Potensi Tsunami Besar di Jatim, BMKG Beri Penjelasan hingga Minta Warga Tak Panik

Viral di media sosial informasi terkait adanya potensi tsunami mencapai 26-29 meter di perairan selatan Jawa Timur.

Editor: Lailatun Niqmah
sciencemag.org
Ilustrasi tsunami. Masyarakat kini dihebohkan dengan isu gempa bumi megathrust di pesisir selatan Jawa. Ini Penjelasan BMKG. 

Daryono kembali menegaskan, bahwa tak ada satu pihak pun yang mengetahui kapan dan di mana terjadinya gempa dan tsunami tidak ada yang tahu.

Maka, terkait informasi tersebut BMKG berharap adanya respon mitigasi dari masyarakat dan bukan menimbulkan kepanikan.

"Masyarakat jangan panik, informasi potensi disiapkan untuk respons mitigasi bukan untuk menakuti masyarakat," ungkapnya.

Daryono kembali menjelaskan, apa yang disampaikan BMKG terkait potensi adanya gempa dan tsunami tersebut harus dicermati.

Artinya, penjelasan ilmiah itu menurutnya berbeda dengan prediksi, BMKG hanya menyebutkan adanya potensi terburuk di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

BMKG menegaskan bahwa potensi dan prediksi adalah dua hal yang berbeda.

Potensi menerangkan adanya lokasi dan besaran ancaman bahaya, sedangkan prediksi berarti ada lokasi, besaran ancaman bahaya dan kapan akan terjadi sudah bisa ditentukan.

“Di sini BMKG tidak memberi info kapan. Bahkan kita tidak tahu kapan terjadinya. Harus dibedakan mana prediksi dan potensi,” jelas dia.

BMKG kembali mengingatkan, bahwa potensi bencana alam berarti itu bisa saja terjadi beberapa tahun ke depan, puluhan tahun hingga bahkan ratusan tahun ke depan.

Oleh karena itu BMKG mengimbau untuk menyiapkan mitigasi bencana kepada masyarakat agar tahu apa yang harus dilakukan saat potensi itu terjadi.

“Potensi itu sama untuk semua wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga Sumba, bukan Jatim saja. Di sini pentingnya edukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana,” ujarnya.

Pentingnya Mitigasi Masyarakat

BMKG sendiri saat ini telah menyiapkan berbagai kebutuhan agar terbentuk masyarakat siaga tsunami.

Hal itu dapat dilakukan dengan membuat sekolah lapang gempa, memasang sirine, memasang alat penerima informasi dan warning tsunami, dan memetakan bahaya tsunami.

Selain itu juga perlunya peta landaan tsunami, memasang rambu, membantu membuat jalur evakuasi dan rekomendasi-rekomendasi mitigasi lain yang tepat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved