Breaking News:

Terkini Daerah

Seorang Remaja di Jogja Tewas Dikeroyok, Saksi Ungkap Detik-detik Korban Dipukuli: 10 Orang Lebih

Seorang remaja menjadi korban pengeroyokan kelompok remaja lain di depan Jogja Nasional Museum (JNM) Kota Yogyakarta, DIY pada Kamis (3/6/2021)

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Istimewa via Tribunnews.com
Ilustrasi pengeroyokan terjadi di Jogja menyebabkan satu orang tewas pada Kamis (3/6/2021). Polisi katakan sudah kantongi identitas pelaku. 

Sedangkan korban yang merupakan teman dekat AM hanya diminta membantu permasalahan antara AM dan GT.

Kini para pelaku masih dalam pencarian polisi, disebut identitas pelaku sudak dikantongi polisi.

"Masih dalam penyelidikan keberadaan pelaku. Opsnal Polresra back up Polsek untuk menangkap pelaku, mohon doanya supaya segera terungkap," ujarnya, Jumat (4/6/2021).

Keterangan Saksi

Saksi tersebut berinisial Y (45) warga sekitar Pasar Serangan yang menyaksikan detik-detik korban penganiayaan itu dipukuli oleh sekelompok orang berjumlah lebih dari 10 orang.

Y melihat korban dikejar-kejar oleh sejumlah pemuda yang dikatakan berusia sekitar 18-20 tahun.

Melihat kejadian itu Y langsung panik seketika, dia pun sempat menangis ketika mendengar teriakan korban minta tolong karena kesakitan dihajar para pelaku.

"Korban ada tiga orang, dia lari dikejar sama pelaku ya sekitar 10 orang lebih. Yang dua berhasil kabur, yang satu jatuh di dekat lapak saya. Saya mendengar teriakan tolong, tolong, tolong. Saya nangis membayangkan kalau itu anak saya," ungkapnya saat ditemui TribunJogja.com di rumahnya, Kamis (3/6/2021).

Saksi mata itu juga melihat tindakan pengeroyokan yang menggunakan beberapa senjata tumpul.

"Dipukuli terus, ada yang pakai batu sama mirip tongkat gitu. Saya marahi mereka (pelaku) wis do bubar kabeh (sudah bubar semuanya)," ujarnya.

Saat pelaku membubarkan diri, Y melihat korban tergeletak dengan bersimbah darah di tengah jalan.

Kesaksiannya, darah itu keluar dari kepala korban bagian belakang, dengan posisi tubuh miring.

Saat itu, Y panik dan tak kuasa menahan air matanya. Ia kemudian menghubungi ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Darah itu keluar dari kepala bagian belakang," ungkapnya.

"Saya telfon ambulans. Satu jam baru datang, dan saat itu ya telfon Polisi juga. Saat itu korban tak suruh istigfar, sabar, sabar bantuan segera datang," terang dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved