Tekini Nasional
Polemik Nagita Slavina Jadi Ikon PON, Sesmenpora dan Ketua Komisi X DPR Dukung Aspirasi Arie Kriting
Kritik artis asal Papua Arie Kriting terkait keputusan penunjukkan Nagita Slavina menjadi Ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua mendapat re
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kritik artis asal Papua Arie Kriting terkait keputusan penunjukkan Nagita Slavina menjadi Ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua mendapat respons banyak pihak.
Arie mengkritik karena Nagita Slavina dirasa tidak merepresentasikan orang asli Papua.
Dia pun menyarankan agar pihak yang berwenang mengganti Ikon PON tersebut diganti dengan orang yang merepresentasikan orang asli Papua, sementara Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dijadikan sebagai sahabat Duta PON.
Hal tersebut dikatakan untuk menghindari Cutural Appropriation.
Apa yang diungkapkan oleh Arie diunggah di akun media sosialnya dan mendapat banyak dukungan dari banyak pihak.
Baca juga: Arie Kriting Kecewa Nagita Slavina jadi Duta PON XX, Ingin Perempuan Asli Papua jadi Representasi
Baca juga: Nagita Slavina Ngotot Minta Beli Vila Mewah di Bali, Raffi Ahmad: Aku Tuh Sudah Berkorban Padahal
Aspirasi Arie juga sampai di telinga orang-orang yang masih ada kaitannya dengan event olahraga yang diselenggarakan tiap empat tahun sekali itu.
Seperti Sekretaris Menteri Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto dan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda.
Syaiful Huda bahkan menyatakan dirinya seratus persen mendukung apa yang disampaikan Arie terkait mengangkat Ikon PON baru dan Nagita Slavina menjadi sahabat Ikon PON XX.
"Saya seratus persen mendukung ide Arie. Saya setuju seratus persen," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/6/2021).
Huda juga berharap agar panitia PON XX mendengar ide yang diungkapkan Arie, Menurutnya hal tersebut belum terlambat untuk mempertimbangkan siapa yang akan dipilih menjadi Ikon PON XX.
Baca juga: Anggota Komisi X DPR RI Minta Tempat Wisata Terapkan Protokol Kesehatan saat Libur Panjang
"Ini belum terlambat. Nagita seharusnya menjadi Sahabat Duta PON. Itu benar, itu idenya bagus. Nagita saya kira juga tidak masalah jika yang menjadi Duta PON harusnya perempuan Papua," jelas Huda.
"Dan itu yang berprestasi dan merepresentasikan PON Papua. Bagusnya sih ya harusnya langsung saja perempuan Papua yang selama ini memang misalnya sudah lama menggeluti dunia keolahragaan. Karena ini adalah event olahraga, akan lebih bagus apabila merepresentasikan hal tersebut," tutur dia.
Di lain tempat, Sekretaris Menteri Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto juga mengatakan bahwa pihak panitia PON XX mempertimbangkan kearifan lokal.
"Statement dari panitia adalah bahwa PON ini milik Indonesia, betul itu. Namun, karena akan berlangsung di Papua harus benar-benar mempertimbangkan kearifan lokal." ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2021).
"Isu ini sama saja mengusik nilai-nilai sensitivitas. PB PON seharusnya sadar masih banyak tokoh Papua yang bisa dijadikan duta. Ada artis, atlet, hingga menteri." ujarnya.