Terkini Daerah
Bermula dari Suara Rintihan, Pemuda di Aceh Kepergok Sodomi Bocah di Toilet, Ngaku Sudah 8 Kali
Seorang pria asal Lhokseumawe, Aceh, AM (21), ditangkap warga seusai diduga melakukan tindakan sodomi terhadap anak di bawah umur, Minggu (30/5/2021).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria asal Lhokseumawe, Aceh, berinisial AM (21), ditangkap warga seusai diduga melakukan tindakan sodomi terhadap anak di bawah umur, Minggu (30/5/2021).
Dilansir TribunWow.com, mirisnya, aksi bejat AM itu dilakukan di toilet kompleks Islamic Center Lhokseumawe.
Saat digerebek warga di toilet, mulanya AM enggan membuka pintu meski sudah digedor-gedor.

Baca juga: Saat Mau Membunuh Donny, Pelaku Mutilasi Teringat Kakak Beradik yang Pernah Disodomi Korban
Baca juga: Rekonstruksi Mutilasi di Bekasi Ungkap Detik-detik Pelaku Disodomi Paksa, Diancam Korban Pakai Pisau
Hingga akhirnya, warga menemukan pelaku dan korban dalam kondisi tanpa busana.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto melalui Kapolsek Banda Sakti, Iptu Arifin menyebut pelaku kini sudah diamankan di kantor polisi.
Arifin menjelaskan, kejadian itu berlangsung sekira pukul 13.00 WIB.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas cleaning service Islamic Center, Zulfikar.
Saat kejadian, Zulfikar tengah membersihkan toilet.
Tiba-tiba, ia mendengar suara desahan dan rintihan kesakitan dari dalam toilet.
Karena curiga, Zulfikar lantas melapor kepada petugas keamanan, Irmawansyah (42) dan Safyannus (45).
Ketiganya lantas mendatangi toilet tersebut dan langsung mendobrak pintu yang terkunci dari dalam.
Betapa terkejutnya mereka saat mendapati pelaku dan korban dalam kondisi tanpa busana.
Baca juga: Modus Pria di Lampung Sodomi 11 Anak, Gunakan Istilah Monster hingga Ajak Korban Nonton Film Porno
Baca juga: Pria di Lampung Sodomi 11 Bocah Laki-laki, Pelaku Ternyata Sudah Punya Istri dan Anak
Bahkan, saat itu pelaku kepergok tengah menyodomi korban yang baru berusia 8 tahun.
Saat diinterogasi, pelaku mengaku sudah delapan kali melakukan perbuatan bejat itu pada korban.
Setiap kali melancarkan aksinya, pelaku selalu menghidupkan air keran agar suara rintihan korban tak terdengar.