Terkini Daerah
Sempat Saling Sindir, Reaksi Gubernur Sumut Dikunjungi Bobby Nasution saat Lebaran: Sejak Dulu Dekat
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membagikan momen pertemuannya dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Sukses selalu pak, jadikan lebaran tahun ini menjadi ikhtibar untuk kita semua semoga menjadi lebih baik lagi kedepannya, dan diangkatnya musibah wabah covid-19 ini. Agar masyarakat bisa melakukan aktivitas normal seperti biasa nya," tulis @fahrulsolihin.
"clearrrrr!!," komentar @farhanshidiqii.
Saling Sindir Edy dan Bobby
Bobby Nasution beberapa hari belakangan terlibat aksi saling sindir dengan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Bahkan belum lama ini, Edy meminta Bobby untuk langsung bertanya ke Tuhan ketika menantu dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu meminta kejelasan pemerintah provinsi Sumut soal teknis penanganan pandemi Covid-19.
Kejadian saling sindiri ini diketahui terjadi seusai Bobby menerima teguran dari Edy atas kasus wilayah pusat kuliner di Kesawan Medan yang ramai pada akhir April lalu.
Dikutip TribunWow.com dari TribunMedan.com, kala itu Bobby mengakui adanya kerumunan masyarakat di Kesawan City Walk pada Sabtu (17/4/2021) malam.
"Sabtu kemarin Dinas Kebudayaan Pariwisata membuat pagelaran sederhana di sana. Rupanya masyarakat banyak yang hadir. Ini jadi pelajaran untuk tidak buat pagelaran seni lagi di sana," ungkap Bobby, Rabu (21/4/2021).
"Karena pagelaran seni yang berlangsung simpel justru menimbulkan kerumunan. Maka ini akan jadi koreksi dan tidak diadakan lagi. Dan jarak antar satu pelaku UMKM kita perjauh lagi, hampir 10 meter. Di Ahmad Yani yang tidak digunakan, kita gunakan lagi, biar mengurai," sambungnya.
Baca juga: Kronologi Bobby Nasution Saling Sindir dengan Edy Rahmayadi, Diawali dari Teguran sang Gubernur
Tak lama setelah itu, Bobby menanyakan kepada Edy soal penggunaan 5 hotel di Medan yang difungsikan sebagai lokasi karantina Covid-19 selama masa mudik lebaran.
Suami dari Kahiyang Ayu ini merasa tidak dilibatkan dalam teknis penanganan Covid-19.
Bobby juga menilai koordinasi Pemprov Sumut tak berjalan secara baik.
“Bukan mau apa-apa, kami mau bantu. Izinkanlah kami terlibat untuk membantu, menjaga prokes dan mendata. Jika tidak susah nanti. Bayangkan andai satu hotel ada 100 WNI, masing-masing ada keluarga datang dua orang, sudah ratusan di situ. Petugas itu tidak tahu. Maka kami ingin kirim personel untuk membantu, itu saja,” kata Bobby.
Bobby kemudian menceritakan bagaimana dirinya tidak mendapat informasi soal lokasi karantina Covid-19 di Kota Medan.
“Kami langsung dengar via telepon dengan Pak Gubernur dan Dinkes katanya per 1 Mei tidak ada lokasi karantina di Medan. Ternyata setelah kami cek ada. Sekali lagi kami sampaikan kami ingin membantu penanganan Covid-19,” ujar Bobby.