Terkini Daerah
Penyebab Ledakan yang Tewaskan 4 Orang di Kebumen, Sejumlah Korban Merokok saat Racik Petasan
Penyebab ledakan maut petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Ngirit, Kebumen, mulai terungkap.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Penyebab ledakan maut petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Ngirit, Kebumen, mulai terungkap.
Dilansir TribunWow.com, polisi menduga sebagian korban merokok saat meracik petasan.
Setelah ledakan terjadi, empat orang tewas dan lainnya luka-luka.
Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama menyebut dugaan peracik petasan merokok itu diketahui dari keterangan saksi.
"Hasil pemeriksaan saksi, dari tujuh orang yang meracik petasan itu, waktu memasukkan bubuk petasan ke selongsong, separuhnya sambil merokok," kata Piter, dikutip dari Kompas.com, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Fakta Viral Video Dapur Berantakan karena Ledakan saat Buat Kue, Pemilik Panik Tak Tahu Sumbernya
Baca juga: Ayah Korban Ledakan Petasan di Kebumen Ungkap Kondisi Jenazah Anaknya: Saya Sampai Tak Mengenali
Peter menceritakan, kejadian itu bermula saat tujuh orang meracik petasan, Rabu (12/5/2021).
Saat itu, para korban menyiapkan bubuk petasan sebanyak 2-3 kilogram.
Lalu, saat proses memasukkan bubuk itu ke selongsong petasan, ledakan besar terjadi.
Akibatnya, rumah tempat meracik petasan itu rusak parah.
"Bubuk petasan yang meledak diperkirakan sekitar 2-3 kilogram, tapi untuk jumlah pastinya masih kami dalami," jelasnya.
"Cuma kami menemukan selongsong petasan yang belum terisi saja sekitar 400 buah di dalam karung, ukurannya juga agak besar."
Baca juga: Ayah Korban Ledakan Petasan di Kebumen Ungkap Kondisi Jenazah Anaknya: Saya Sampai Tak Mengenali
Baca juga: Jalankan Tradisi Tahunan, 2 Remaja Masjid Tewas akibat Meledakkan Petasan di Dalam Rumah
Akibat ledakan itu, empat orang tewas.
Keempatnya adalah Taufik Hidayat (27), Rizky Efendi (21), Rio Dwi Pangestu (22), dan Sugiyanto (23).
Sementara itu, korban luka yaitu Bambang priyono (29), Alib (24), Irwan (25), dan Ratna.
Ayah korban Taufik Hidayat, Untung (55), mengaku tak bisa mengenali wajah anaknya seusai kejadian.
Pasalnya, anaknya tewas mengenaskan terkena ledakan petasan.
"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya."
Untung mengaku saat itu dirinya sedang tidak ada di rumah.
"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," jelas Untung, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu.
Saat itu ia mendengar jelas bunyi dentuman keras akibat ledakan petasan yang membuat pekak telinga.
Untung segera berlari ke tempat kejadian perkara (TKP) menuju sumber suara.
Ia melihat tubuh para korban sudah tergeletak dalam kondisi hangus dan darah berceceran.
Baca juga: Jalankan Tradisi Tahunan, 2 Remaja Masjid Tewas akibat Meledakkan Petasan di Dalam Rumah
Sempat Ditegur
Untung menuturkan, dirinya sempat mengingatkan anaknya agar tidak perlu bermain petasan.
Pasalnya tidak semua orang yang tinggal di lingkungan sekitar senang bermain petasan.
Untung juga tidak tahu dari mana anaknya mendapat serbuk petasan, pasalnya sehari-hari Taufiq pergi ke luar kota.
Biasanya Taufiq membuat petasan sendiri bresama teman-temannya.
Hal itu dilakukannya berdasarkan pengalaman.
Namun kemeriahan itu justru menjadi tragedi.
Taufiq dan tujuh orang lainnya menjadi korban ledakan petasan. (TribunWow.com)
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul Ledakan Petasan di Kebumen, Korban Diduga Meracik 2 Kg Bubuk Petasan Sambil Merokok, dan TribunJateng.com dengan judul Kesaksian Untung, Orangtua Korban Ledakan Petasan di Kebumen: Mereka Tergeletak, Darah di Mana-Mana