Viral Medsos
Fakta Viral Wanita Bagi-bagi Uang Rp100 Juta dari Balkon Rumah, Ternyata Ini Bisnisnya
Sosok Mutaharoh (35) menjadi viral di media sosial karena melakukan aksi bagi-bagi uang senilai Rp100 juta dari balkon rumah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Sosok Mutaharoh (35) menjadi viral di media sosial karena melakukan aksi bagi-bagi uang senilai Rp100 juta dari balkon rumah.
Dilansir TribunWow.com, ia mengaku uang tersebut merupakan bonus tahunan yang dibagikan ke karyawannya.
Hal itu diketahui dari tayangan di kanal YouTube Tribun Jatim, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Viral Wanita Sebar-sebar Rp100 Juta dari Balkon, Akui Buat Bonus Karyawan: Memang Tiap Tahun
Muhataroh merupakan pemilik bisnis Freshy Official Shop.
Uang yang dilempar Mutaharoh disambut meriah sekelompok orang yang sudah menunggu di bawah.
Diketahui mereka adalah karyawan Mutaharoh.
Ketika ditanya tentang hal itu, dengan malu-malu Mutaharoh menjawab.
"Itu bonus tahunan buat para karyawan Freshy," ungkap Mutaharoh.
Ia menjelaskan memang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun untuk membagikan bonus dan parsel.
"Memang tiap tahun kita kasih bonus tunai. Kalau enggak ada pandemi gini biasanya setahun sekali kita mengadakan rekreasi ke luar kota, terus bagi-bagi uang, parsel, itu setiap setahun sekali," paparnya.
Namun karena tahun ini mereka tidak dapat bepergian ke luar kota, Mutaharoh menerangkan, ia akhirnya memilih bagi-bagi uang dan parsel saja.
Diketahui parsel yang dibagikan pun bernilai fantastis, yakni senilai Rp20 juta.
Parsel terdiri dari kue-kue khas lebaran dan uang saku untuk karyawannya.
Baca juga: Fakta Viral Bocah 16 Tahun Sopir VW Kuning Tabrak Polisi, Anak Pengusaha Kaya, Belum Punya SIM
Selain itu karyawan Freshy juga mendapat bonus tahunan berupa uang tunai.
"Kalau yang Rp100 juta itu beda. Itu bukan buat lebaran, itu memang bonus mereka karena sudah lama ini kita tidak berlibur ke luar kota," jelas warga Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini.
"Jadi setahun sekali kita adakan rekreasi ke luar kota sekitar 70 orang," lanjutnya.
Ia membenarkan sebanyak 70 orang tersebut masing-masing diberi parsel seharga Rp20 juta.
Mutaharoh membeberkan bisnisnya berkutat di bidang produksi berbagai barang.
"Untuk sekarang produksi tas, masker, APD, face shield, hiasan dinding, dan fashion wanita kayak jilbab. Jadi pasti kita membutuhkan karyawan banyak," katanya.
Meskipun suasana pandemi, Mutaharoh mengungkapkan, bisnisnya tetap mendapat keuntungan yang terus menanjak.
Sebabnya ia selalu berusaha mengikuti tren bisnis apa yang sedang populer.
"Alhamdulillah, soalnya dari penjualan kita juga meningkat. Karena kita juga cari barang baru, inovasi baru, enggak jualan itu-itu saja," papar Mutaharoh.
"Jadi mempertahankan mereka jualan di sini," tambahnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Ngaku Kurang Kaya
Setelah videonya viral, banyak yang menyebut Mutaharoh dengan istilah crazy rich.
"Seru saja. Silakan kalau mau menyebut crazy rich juga enggak apa-apa," ucap Mutaharoh.
Walaupun begitu, ia menolak jika disebut sudah sangat kaya bahkan untuk tingkat kecamatan.
Menurut dia, ia masih belum sekaya itu.
"Yang benar crazy rich seperumahan, tapi untuk tingkat kecamatan kayaknya masih belum," katanya sambil tertawa.
Mutaharoh menyebut dirinya menggaji karyawan dengan kisaran Rp2-3 juta per orang, tergantung jabatannya.
"Segitu cukup layak bagi mereka. (Kebanyakan karyawan) dari Pakis sini," ungkap Mutaharoh.
Diketahui bisnis Mutaharoh bergerak di bidang fashion wanita, seperti memproduksi tas.
Mutaharoh mengakui bisnisnya sempat drop pada awal masa pandemi.
Namun ia melihat ada peluang bisnis di penjualan masker.
Baca juga: Fakta Viral Bocah 16 Tahun Sopir VW Kuning Tabrak Polisi, Anak Pengusaha Kaya, Belum Punya SIM
Ternyata prediksinya tepat dan produksinya melonjak drastis.
"Terus akhirnya punya ide, sekarang masker laris. Alhamdulillah. Waktu itu kisaran ada 40 karyawan, malah ditambah lagi 100 lebih," tutur Mutaharoh.
"Terus sekarang sudah stabil jadi 70 orang," lanjutnya.
Tidak hanya di sekitar rumahnya, Mutaharoh juga mendapat pesanan dari luar kota.
"Waktu awal bikin masker itu sampai meledak, sampai ke luar-luar desa saya. Banyak dari luar kota juga pesan di sini," terangnya.
Ia menyebut penjualan tertinggi bisnisnya saat ini masih dari produksi tas.
"Sekarang masih tas, kita memang identik dengan tas," ungkap Mutaharoh.
Ketika ditanya tentang omset per bulannya, Mutaharoh dengan malu-malu enggan menjawab.
"Sebulan berapa ya, enggak tentu. Rata-rata ya Rp100 juta ada," ucapnya sambil tertawa.
"Enggak bisa saya jelasin," tambahnya.
Kini bisnis yang berdiri sejak 2011 itu turut merambah ke penjualan online di e-commerce. (TribunWow.com/Brigitta)
