Terkini Internasional
Puing-puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia, Ini Kata NASA hingga Astronom
Badan ruang angkasa Amerika Serikat, NASA mengatakan puing-puing roket China yang sudah meluncur kembali ke Bumi telah jatuh di Samudra Hindia.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Badan ruang angkasa Amerika Serikat, NASA mengatakan puing-puing roket China yang sudah meluncur kembali ke Bumi telah jatuh di Samudra Hindia.
Sebagian besar badan roket hancur saat masuk kembali ke atmosfer, tetapi media pemerintah melaporkan bahwa puing-puingnya mendarat di sebelah barat Maladewa pada hari Minggu (9/5/2021).
Ada spekulasi berhari-hari mengenai di mana roket itu kemungkinan akan mendarat, dan pejabat Amerika Serikat serta beberapa pakar lainnya memperingatkan kembalinya roket itu berisiko menimbulkan korban.
Baca juga: China Sebut Puing-puing Roket Long March 5B Kemungkinan akan Jatuh di Sebelah Barat Maladewa
Namun demikian China berkeras bahwa risikonya rendah.
NASA mengecam China karena "membiarkan roket kembali ke atmosfer Bumi tanpa adanya kontrol".
NASA mengatakan apa yang dilakukan China "tidak memenuhi standar tanggung jawab".
Roket ini memang tidak didesain untuk memerlukan kontrol saat masuk kembali dan China mengatakan "ini adalah yang biasa", namun negara-negara lain tidak lagi menerapkan praktik ini.
Roket Long March-5b kembali memasuki atmosfer pada pukul 10:24 waktu Beijing (02:24 GMT) pada hari Minggu, demikian laporan media pemerintah, mengutip kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China.
Tidak ada laporan yang mengalami cedera atau kerusakan.
Dikatakan puing-puing dari roket seberat 18 ton itu, salah satu benda terbesar dalam beberapa dekade yang menukik tanpa arah ke atmosfer, mendarat di Samudra Hindia pada titik koordinat 72,47 BT dan 2,65 LU.
Komando Luar Angkasa AS, sementara itu, hanya mengatakan roket itu "masuk kembali ke Semenanjung Arab".
Hal itu tidak mengkonfirmasi titik pendaratan yang dilaporkan oleh media China. Mereka sebaliknya mengatakan bahwa "tidak diketahui apakah puing-puing [telah] berdampak pada daratan atau air".
Layanan pemantauan Space-Track, yang menggunakan data militer AS, mengatakan roket itu tercatat di atas Arab Saudi sebelum jatuh ke Samudra Hindia di dekat Maldives.
Proses kembalinya roket secara tidak terkendali menyebabkan kecaman dari AS di tengah kekhawatiran bahwa roket itu bisa mendarat di wilayah berpenghuni.
Situs web AS dan Eropa melacak kembalinya, dan ada banyak spekulasi di media sosial tentang di mana puing-puing itu kemungkinan akan mendarat.