Breaking News:

Terkini Daerah

Emosi ke Keluarga, Majikan Lampiaskan Pukuli ART sampai Lebam-lebam, Tuduh Korban Gangguan Jiwa

Seorang majikan menganiaya asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) di Manyar, Surabaya, Jawa Timur.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Press Association via BBC
Ilustrasi penganiayaan. Seorang majikan menganiaya asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) di Manyar, Surabaya, Jawa Timur. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang majikan menganiaya asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) di Manyar, Surabaya, Jawa Timur.

Dilansir TribunWow.com, EAS sering mendapat kekerasan dan perlakuan kasar.

Majikannya kerap emosi dan melampiaskan kekesalan tersebut dengan menganiaya sang ART.

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan. Seorang majikan menganiaya asisten rumah tangga (ART) berinisial EAS (45) di Manyar, Surabaya, Jawa Timur. (Tribun Bali/Prima)

Baca juga: Tersinggung dengan Kata-kata Pentingnya Ibadah di Masjid, Pria Ini Aniaya Seorang Imam Pakai Parang

Ia bahkan menuduh korban terkena gangguan jiwa sehingga dibawa ke Lingkungan Pondok Sosial (Linponsos) Keputih, Surabaya.

"Emosi sama keluarganya, aku yang kena imbas. Kadang karena pekerjaan, karena aku ngucek kurang, karena tanganku sakit, itu juga jadi masalah. Sakitnya juga karena disiksa," ungkap EAS, dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/5/2021).

Ia sering dipukuli.

Akibatnya, punggung EAS mengalami lebam-lebam.

Korban pun tampak menunjukkan bekas luka tersebut.

"Ini punggung saya juga sudah diobati. Katanya tulang yang sebelah kanan masih bisa diperbaiki. Ini bekas dipukul 3 atau 4 bulan yang lalu," papar EAS.

Tak hanya itu, ia pernah disuruh makan kotoran kucing.

EAS sempat mengira ucapan itu bercanda, tetapi ternyata majikannya bermaksud serius.

"Majikan saya bilang, itu ada kotoran kucing kok enggak dibuang. Terus saya bilang, iya nanti saya buang," cerita EAS.

"Terus dia bilang lagi, enggak usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda, ternyata beneran, saya dikasih makan sama kotorang kucing," lanjutnya.

Baca juga: Pengakuan Bocah yang Dianiaya Nenek karena Dapat Sedikit Uang saat Ngemis: Diminta Rp 30 Ribu Sehari

Selama 13 bulan bekerja dengan majikannya, EAS baru sekali digaji.

Ia menyebutkan awalnya mendapat pekerjaan itu dari seorang perantara.

Ia dijanjikan akan menerima gaji Rp1,5 juta per bulan.

Kini EAS berharap mendapat keadilan dan haknya sebagai pekerja dipenuhi.

Tanggapan Polisi dan Anggota DPRD

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian menyebutkan pihaknya sudah mendapat laporan terkait dugaan penganiayaan ART.

Ia menyebut kepolisian masih mendalami kasus itu.

"Saya akan dalami dan tindak lanjuti. Apabila benar, kami akan lakukan tindakan," kata Oki Ahadian.

Baca juga: Bantah Ikut Diamankan dengan 5 Anggota yang Nyabu, Kasat Narkoba Polres Surabaya: Saya Kecolongan

Selain pihak kepolisian, kasus ini sudah diketahui Wakil Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno.

Ia juga telah menjenguk EAS di Liponsos.

Anas yang mengaku prihatin menegaskan akan mengawal kasus hingga tuntas.

"Saya siap mengawal dan mendampingi kasus ini," tegas Anas.

Wawalkot Surabaya Kunjungi Anak EAS

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi putri EAS yang berinisial A (11).

A kini berada di Unit Pelaksana Teknis, Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo.

Ia dititipkan sembari menunggu kondisi EAS membaik.

A tampak ceria saat menerima hadiah boneka dari Armuji.

Ia tidak terlihat mengalami trauma.

Terkait EAS, Armuji menjelaskan korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menengok A (11), putri EAS (45), asisten rumah tangga korban penganiayaan oleh majikannya di Unit Pelaksana Teknis, Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Provinsi Jawa Timur di  Sidoarjo, Minggu sore (9/5/2021).
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menengok A (11), putri EAS (45), asisten rumah tangga korban penganiayaan oleh majikannya di Unit Pelaksana Teknis, Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo, Minggu sore (9/5/2021). (Surya.co.id/Febrianto Ramadani)

"Dipastikan apakah ada kena indikasi Covid 19 atau tidak. Kalau tidak maka perawatannya tetap di sana sampai pulih. Kami pastikan sampai ibunya kembali sehat," kata Armuji, dikutip dari Surya.co.id.

"Setelah melihat ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Kami langsung kesini ingin mengetahui kondisi anak tersebut," lanjutnya.

Armuji membenarkan anak tersebut tampak nyaman dengan situasi baru di PPSAB.

"Anaknya disini sangat enjoy, tenang, dan nyaman karena ini fasilitas milik Pemerintah Provinsi, tempat untuk menempatkan anak yang mengalami permasalahan berat," terangnya.

Armuji mendesak polisi segera mengusut kasus ini.

Seandainya korban sudah pulih, akan segera dipertemukan dengan anaknya.

"Kami serahkan kepada pihak berwajib. Segera diusut dan permasalahannya terselesaikan," papar Armuji.

"Kalau memang butuh pendampingan baik anak dan ibunya, pemerintah kota akan memberikan perlindungan biar bisa mengembalikan moril."

"Pasti ada trauma karena mengalami diskresi mungkin. Seakan akan mau dipisahkan oleh orang tua," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Derita ART, Tubuh Penuh Luka Diduga Dianiaya Majikan, Baru Digaji Sekali meski Sudah 13 Bulan Bekerja dan ART di Surabaya Akui Disiksa Majikan, Dipaksa Makan Tai Kucing, Dimasukkan Liponsos, Polisi Bergerak.

Baca berita lainnya terkait kasus penganiayaan

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SurabayaJawa TimurAsisten Rumah Tangga (ART)Kasus PenganiayaanGangguan Jiwa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved