Viral Medsos
Viral Aksi Kelompok Berjubah Putih Lantang Berdoa saat Diminta Putar Balik, Ternyata Ini Tujuannya
Aksi rombongan berjubah putih menarik perhatian pengendara yang melintas di Pos Penyekatan Suramadu, Bangkalan, Madura.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aksi rombongan berjubah putih menarik perhatian pengendara yang melintas di Pos Penyekatan Suramadu, Bangkalan, Madura.
Pasalnya, saat diminta balik arah, rombongan yang menaiki mobil berjenis minibus tersebut justru berseru dengan tangan menengadah seperti berdoa.
Ternyata, hal tersebut merupakan aksi sosial yang dilakukan para warga yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura.

Baca juga: Beda Nasib Ibu Dewan Bermobil Fortuner Vs Bu Guru Naik Bentor saat Dicegat Petugas Penyekatan Mudik
Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Komentar Pedas Netizen soal Larangan Mudik: Cenderung Misuh
Dilansir Surya.co.id, Minggu (9/5/2021), aksi para pria berjubah putih tersebut ternyata bukanlah ajang protes atau unjuk rasa akibat larangan mudik.
Memang, sejak diberlakukan larangan mudik, Forkopumda Jatim melakukan penyekatan terhadap kendaraan yang masuk maupun keluar dari Surabaya maupun Madura.
Sementara itu, menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum, rombongan berjubah putih tersebut ternyata tak ingin masuk ke kawasan Surabaya.
Ternyata, para pria tersebut datang ke pos pencegatan hanya untuk berdoa agar masyarakat terbebas dari Covid-19.
"Beliau-beliau itu memang sengaja datang ke sini sifatnya untuk mendoakan saja," kata Ganis, Sabtu, (8/5/2021).
"Beliau hanya sebentar saja berdoa kemudian balik," imbuhnya.
Setelah mengetahui tujuan rombongan, aparat pun membiarkan para warga tersebut untuk berdoa.
Namun, lantaran rombongan tersebut tak menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jarak, pihak kepolisian memberi imbauan.
"Langsung kami berikan masker. Ya, tentunya kami mohon doanya semua tetap disiplin menjaga dan menerapkan protokol kesehatan," ujar Ganis.
Terkait penolakan rombongan saat diminta putar balik, Ganis menerangkan bahwa mereka memang hanya ingin menjalankan aksinya di lokasi tersebut.
"Mereka sengaja tidak mau kemana-mana," ujar Ganis.
Dilansir kanal YouTube SURYAtv - Indonesian Latest News Videos, Sabtu (8/5/2021) tampak sebuah minibus berwarna hijau tua berhenti di pos penyekatan.
Dari dalam mobil tersebut sejumlah pria dengan mayoritas menggunakan jubah putih ramai meneriakkan doa.
Sementara, petugas satpol PP yang menghadang mereka terus meminta kelompok tersebut untuk balik arah kembali ke Madura.
Perintah petugas tak digubris sementara para rombongan terus berdoa dari dalam mobil.
Pihak kepolisian yang bertugas kemudian ikut turun tangan dan meminta kelompok tersebut untuk turun dari kendaraan.
Mereka pun menuruti petugas sambil masih lantang berdoa dengan menengadahkan tangan.
Baca juga: Fakta Viral Video Gadis Tak Sengaja Ketemu Ayahnya saat Perjalanan Mudik, Ini Cerita di Baliknya
Baca juga: Jawaban Kapolda Jawa Barat soal Video Viral yang Disebut Ratusan Pemudik Motor Terobos Penyekatan
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Gagal Lamar Kekasih karena Putar Balik
Sementara itu, nasib apes dialami oleh Agus Suryadi (23) yang dipaksa putar balik di tengah perjalanan ke rumah calon istrinya untuk melamar, pada Kamis (6/5/2021) kemarin.
Pria asal Klaten Jawa Tengah itu diketahui hendak pergi ke Winongo, Jawa Timur.
Namun sesampainya di Kabupaten Ngawi, tepatnya di pos penyekatan Mantingan, Agus dipaksa untuk putar balik seusai rombongan keluarganya ogah melakukan rapid test Covid-19.
Dikutip TribunWow.com dari TribunMadura.com, kala itu Agus menggunakan mobil travel berangkat bersama 13 orang anggota keluarganya.
Ketika diperiksa petugas, hanya Agus yang mampu menunjukkan surat rapid test.
Sedangkan 13 orang anggota keluarga termasuk sopir travel tidak memiliki surat rapid test.
Pada saat diperiksa, Agus mengatakan dirinya sudah dicek oleh aparat di pos Sragen dan diloloskan.
"Tadi dari petugasnya bilang satu saja," ujar Agus, Kamis (6/5/2021).
Namun pada akhirnya Agus tetap diminta untuk putar balik oleh petugas di pos Mantingan.
Agus diminta putar balik karena hanya satu orang yang mampu menunjukkan surat rapid test.
Hal itu disampaikan oleh Perwira Pengendali (Padal) Pos Penyekatan Mantingan, Ipda Daryono, Kamis (6/5/2021).
Daryono mengakui, sudah menawarkan kepada penumpang yang lain untuk melakukan rapid test apabila ingin melanjutkan perjalanan.
Namun keluarga Agus enggan melakukan rapid test hingga akhirnya Agus bersama keluarganya diminta untuk putar balik.
"Tadi sudah kami minta untuk rapid, tapi mereka tidak mau, terpaksa kami minta putar balik," kata Daryono.
Di Ngawi, selain di Mantingan, penyekatan turut dilakukan di exit tol Ngawi serta perbatasan Jalan Raya Ngawi-Sragen.
Pada pos penyekatan Mantingan, kendaraan yang melintas mayoritas berplat AE dan AD.
Beberapa kendaraan plat AD dibiarkan melintas, karena berdomisili di sekitar Kecamatan Mantingan.
"Mereka berdomisili Ngawi, KTP-nya Ngawi, ada yang dari wilayah Mantingan, Widodaren, tapi kendaraan mereka platnya AD," kata Daryono, Kamis (6/5/2021).
Pantauan di lokasi, sejumlah pengendara motor yang melintas di pos penyekatan dari arah Sragen menuju Ngawi dibiarkan saja tanpa diperiksa.
Menurut penjelasan Daryono, motor tidak diperiksa karena sebagian besar berasal dari Ngawi.
Daryono mengatakan pada Kamis (6/5/2021), total 100 kendaraan roda empat yang berplat nomor luar, diperiksa.
Hasil pemeriksaan tersebut, 17 di antaranya dipaksa untuk putar balik karena tidak membawa surat tugas dan syarat kelengkapan lainnya. (TribunWow.com/Via, Anung)
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Aksi Rombongan Pria Berjubah Putih Dicegat di Suramadu Viral Videonya, Lakukan Ini di Pos Penyekatan