Gibran Wali Kota Solo
Seusai Copot Lurah Pungli, Wali Kota Solo Gibran akan Urus Preman Jalanan Gegara Hal Ini
Gibran Rakabuming Raka akui mendapat banya keluhan dari warga Solo seputar permasalahan yang terjadi di Kota Solo, khususnya pungutan liar.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beberapa hari lalu menjadi sorotan publik seusai mencopot seorang lurah yang terlibat praktik pungutan liar (pungli).
Kini kasus itu selesai, Gibran akui sudah masuk keluhan-keluhan lain dari masyarakat Solo.
Satu di antaranya adalah praktik pungutan liar yang dilakukan oleh preman.

Baca juga: Gibran Tetap Copot Lurah Gajahan meski Ada Warga yang Protes: Jangan Membiasakan Hal seperti Ini
Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, berdasarkan penjelasan Gibran begitu banyak warga yang melaporkan tindak pelanggaran yang ada di Kota Solo.
"Sudah ada (laporan itu). Keluhan seperti parkir liar, premanisme. Bahkan kecurangan tarif parkir di dalam mall. Ini luar biasa partisipasi warga Solo untuk melaporkan," ujar Gibran, Kamis (6/5/2021).
Gibran kemudian meminta waktu untuk bisa segera mengurus masalah yang dikeluhkan warga Solo.
"Ini akan kami tindaklanjuti. Sekali lagi saya mohon waktu untuk mencarikan solusi atas keluhan tersebut," ujar Gibran.
Sebelumnya diketahui, lurah yang diberhentikan oleh Gibran adalah Suparno selaku Lurah Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, yang dicopot pada Senin (3/5/2021) lalu.
Meskipun mendapat protes, putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu menegaskan tidak akan mengubah keputusannya.
Gibran menjelaskan bahwa sang lurah sendiri yakni Suparno telah mengaku salah.
"Lurahnya sudah mengakui kesalahan jadi apalagi yang mau dipersoalkan?," terang Gibran di Polresta Solo, Rabu (5/5/2021).
"Keputusan saya tidak bisa diubah, tetap dibebastugaskan," lanjutnya.
Gibran sendiri mengaku dirinya tahu akan keberadaan spanduk-spanduk yang memprotes pencopotan Lurah Suparno.
Ia tidak mempermasalahkan warga yang mendukung Suparno.
"Silahkan kalau ada yang mendukung Pak Lurah ya silahkan. Tapi yang mendukung saya lebih banyak," tegas Gibran.
Diketahui, spanduk bentuk kekecewaan dipasang sebelum Suparno dicopot, beberapa warga juga memberikan kesaksian soal sosok Suparno yang mereka sebut sudah kaya sebelum menjabat sebagai lurah.
Ada beberapa spanduk terkait pencopotan Suparno dengan beragam tulisan yang terpasang sejak Minggu (2/5/2021) malam.
Baca juga: Aksi Gibran Copot Lurah Pungli Diprotes, Warga Kecewa dan Beri Pembelaan: Dia Sudah Kaya
Spanduk itu bertuliskan 'WE TRUST SUPARNO' yang berarti kami percaya Suparno.
Lalu ada tulisan '# SAVE LURAH' dan 'JADI WARGA JANGAN MANJA'.
Spanduk-spanduk itu terpasang di kawasan Kelurahan Gajahan.
Terdapat pula secarik kertas bertuliskan 'LURAH HEBAT KOK DIPECAT? DI MANA HATI NURANI?'.
Berbagai tulisan itu terpasang hingga akhirnya dicopot pada Senin (3/5/2021) pagi.
Seorang warga bernama Ananda menyebut, spanduk tersebut dipasang oleh para warga Kelurahan Gajahan.
Ia mengatakan, tulisan itu bukanlah protes tapi bentuk dukungan moral terhadap Suparno.
"Bukan kita protes tapi mendukung, memberikan dukungan moril dan sebagainya," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (3/5/2021).
Ananda juga mengaku kecewa karena Gibran langsung mencopot Suparno.
"Kalau bisa jangan langsung memberikan opsi pemecatan," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan Ananda, banyak warga merasa nyaman dengan sosok Suparno sebagai lurah.
"Semua cinta pak Parno. Ibu-ibu bahkan mengajak bagaimana caranya mengupayakan pak Parno tidak lepas, tidak dipindahkan," ucapnya.
"Kami mendukung 1.000 persen. Semoga Gibran bisa ikut membantu memikirkan rakyat kecil, memberikan solusi terbaik," tambahnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa Suparno sudah kaya sebelum menjabat sebagai lurah.
"Pak Lurah mencari uang receh itu buat apa. Dia sebelum jadi Lurah sudah kaya," kata Ananda.
Warga lainnya, Joko Purwanto menyebut Suparno sesungguhnya menolak menandatangani surat penarikan zakat tersebut.
"Lurah tidak mau teken. Sudah menolak dua kali. Baru kali ketiga, ia mau. Sebenarnya dia tidak mau," kata Joko, Senin (3/5/2021).
Kemudian ketika ditanyakan mengapa Suparno akhirnya tanda tangan, Joko mengaku tidak tahu.
Sementara itu, Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryanto mempersilakan media untuk langsung bertanya ke Suparno guna mengonfirmasi klaim dari warga tersebut.
"Saya tidak tahu alasannya," kata Ari.
Tradisi Apa, Itu Menyalahi Aturan
Sebelumnya Gibran telah menegaskan tidak akan membela kebiasaan yang menyalahi aturan.
Suparno diketahui meraup uang sebesar Rp 11,5 juta lewat praktik pungli tersebut.
Pungli diperoleh dari sejumlah pemilik toko di kawasan Gajahan.
"(Jumlah toko) banyak. Satu toko bisa (memberi zakat) Rp 10 ribu, Rp 50 ribu. Banyak yang tidak nyaman dan banyak yang berkeluh kesah," ungkap Gibran, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Aktif Tangani Kasus Viral, Gibran Akui Pantau Media Sosial: Ada yang Langsung WA Saya
Putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu lalu menegaskan bahwa pungli adalah hal yang salah dan tidak bisa dibenarkan sebagai kebiasaan.
"Tradisi apa, itu menyalahi aturan. Jangan mengatasnamakan tradisi kita itu ASN di Kota Solo harus membiasakan yang benar bukan membenarkan yang sudah biasa," ujarnya.
"Bukan masalah tradisi atau apa. Itu sudah ada aturannya," tambahnya.
Gibran menyampaikan uang pungli itu akan dikembalikan lagi kepada pemilik aslinya.
Sebelumnya, Gibran telah lebih dulu menyampaikan permohonan maafnya atas perilaku oknum lurah berinisial S tersebut.
"Pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang kurang nyaman ini," kata Gibran, Sabtu (1/4/2021).
"Terutama untuk warga Gajahan, Pasar Kliwon," imbuhnya.
Diketahui, pada Senin (3/5/2021) besok, lurah S akan segera dibebastugaskan.
Sang lurah sendiri tidak berkomentar banyak soal pungli tersebut.
"Sudah dijawab Camat. Intinya sama," katanya seusai menghadiri pengarahan percepatan vaksinasi dan optimalisasi jogo tonggo di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu (1/5/2021).
Ia tak membantah maupun mengiyakan terkait tanda tangannya yang tertera dalam surat pungli berkedok zakat. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dengan judul Gibran Marah, Lurah Gajahan Solo Terlibat Dugaan Pungli Bermodus Zakat: Senin Dibebastugaskan, Ada yang Kontra & Menyindir 'Lurah Gajahan Hebat Kok Dipecat', Gibran : Pendukung Saya Lebih Banyak, Bela Suparno Si Lurah Gajahan yang Dipecat Gibran, Warga : Sempat Tolak Teken Surat Penarikan Zakat, dan Gibran Akui Terima Keluhan Pungli Preman di Solo, Ini Janjinya untuk Sikat Premanisme
Berita lain terkait Gibran