Sate Beracun
Misteri Sosok R yang Bujuk NA Kirim Sate Racun: Pelanggan Salon, Teman Curhat, dan Buat Polisi Buntu
Sosok berinisial R yang disebut-sebut memberi ide kepada tersangka Nani Apriliani alias NA (25) untuk mengirim paket sate beracun belum terungkap.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sosok berinisial R yang disebut-sebut memberi ide kepada tersangka Nani Apriliani alias NA (25) untuk mengirim paket sate beracun masih belum terungkap.
Dilansir TribunWow.com, persembunyian R masih dilacak Polres Bantul sejak awal penangkapan NA.
Nama R sendiri terungkap berdasarkan pengakuan NA saat ditangkap pada Jumat (30/4/2021) lalu.

Baca juga: Polisi Korek Informasi dari Tomy soal NA Pengirim Sate Beracun, sang Aiptu Ngaku Sebatas Pelanggan
"Kami kesulitan melacak karena HP-nya R mati. Sudah mati setelah NA tertangkap," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi, dikutip dari Tribun Jogja.com, Rabu (5/5/2021).
"Mungkin (R) tahu karena sudah viral di medsos. (HP-nya) sudah mati sejak Sabtu (01/05/2021)," ungkapnya.
Selain itu, polisi tidak mendapat banyak keterangan tentang sosok R.
Menurut NA, R adalah pribadi yang tertutup.
R juga jarang menceritakan tentang kehidupan pribadinya.
"Kami belum bisa korek identitas R, karena R ini menurut keterangan NA tertutup," jelas Ngadi.
"Jadi R itu katanya tidak pernah menceritakan soal kehidupan pribadi, profesinya, alamat rumah juga enggak tahu. Tetapi R ini ingin tahu banyak soal NA," katanya.
Diketahui R banyak berkomunikasi saat NA bekerja di salon.
"NA ini curhat banyak ke R lewat jalur darat, saat jadi pelanggan (di salon NA), sedangkan R dan T (Tomy) ini sama-sama pelanggan," jelas Ngadi.
Baca juga: Beda Pengakuan soal Hubungan Asmara antara Aiptu T dan Tersangka Kasus Sate Sianida
Diketahui paket sate beracun tersebut menyasar penyidik Polresta Yogyakarta Aiptu Tomy.
Paket sate yang mengandung sianida itu salah sasaran dan justru menewaskan anak pengemudi ojek online (ojol) Naba Faiz Prasetya (10).
Menanggapi hal itu, Kordiv Humas Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba menilai sebetulnya R mudah ditemukan.
Hal itu ia sampaikan mengingat kemampuan teknologi dan keahlian yang dimiliki polisi.
Namun semua itu bergantung kepada keseriusan para penyidik.
"Gampang kok menemukan sosok R. Kasus besar seperti narkoba saja bisa. Sangat mudah bagi polisi untuk menangkap pelaku (R). Meskipun HP R ini tidak aktif, polisi tetap bisa," kata Baharuddin, Kamis (6/5/2021).
"Hanya tinggal keseriusan polisi saja," tambahnya.
Baharuddin berharap polisi tidak akan menutup-nutupi kasus ini karena melibatkan seorang anggota.
Menurut Baharuddin, seharusnya sejak awal Aiptu Tomy dan istrinya yang terlebih dulu dimintai keterangan sebagai saksi.
"Seharusnya Tomy yang lebih awal di BAP, karena dia yang jadi target (sate sianida) menurut keterangan polisi. Tetapi sampai saat ini belum ada (BAP Tomy)," singgung dia.
Hubungan Aiptu T dengan Nani
Pengakuan berbeda diberikan oleh sejumlah pihak terkait hubungan antara seorang polisi bernama Aiptu Tomy alias T dan tersangka kasus sate sianida, Nani Apriliani alias NA (24).
Aiptu T tegas membantah dirinya memiliki hubungan asmara dengan Nani.
Namun dari tersangka hingga warga lain menyebut Aiptu T punya hubungan spesial dengan Nani.
Baca juga: Nani Ngaku Terinsipirasi dari R hingga Campur Sianida ke Bumbu Sate, Polisi: Betul Ada atau Ilusi?
Dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com, keterangan Aiptu T diperoleh oleh Polres Bantul.
Kepada penyidik, Aiptu T mengakui dirinya memang mengenal Nani namun hanya sebatas pelanggan di salon saja.
"Hubungannya sebatas pelanggan biasa saja. Tidak ada hubungan khusus atau spesial," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Rabu (05/05/2021).
Namun pihak kepolisian masih mendalami terkait isu nikah siri antara Aiptu T dan Nani.
Ke depannya, ada kemungkinan istri Aiptu T akan dimintai keterangan.
"Kami masih mendalami (terkait nikah siri), ya ada kemungkinan (memanggil istri Aiptu T),"sambungnya.

Sementara itu, Aiptu T diketahui pernah menjemput Nani di kampung asal Nani di Majalengka, Jawa Barat.
Info tersebut disampaikan oleh Karmadi selaku kepala desa tempat Nani tinggal dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Selasa (4/5/2021).
Nani diketahui memperkenalkan ke keluarganya bahwa Tomy dan dirinya berstatus pacaran.
"Dikenalkan sebagai pacar," kata Karmadi.
Karmadi menegaskan bahwa orangtua Nani tidak tahu anak mereka sudah menikah atau belum.
"Nani belum cerita sama orangtuanya," ujar Karmadi.
Karmadi menjelaskan, tidak ada hal yang spesial saat Tomy berkunjung ke Majalengka.
"Ke Majalengka itu cuma jemput, tinggal di rumah ngobrol sebentar," terang dia.
Pihak keluarga kini berharap Nani bisa diberikan keringanan karena yang bersangkutan adalah tulang punggung keluarga.
"Nani itu kan tulang punggung keluarga," ujar Karmadi.
Terakhir, Karmadi mengiyakan bahwa identitas Tomy sebagai polisi sudah diceritakan oleh Nani ketika Tomy main ke Majalengka.
"Cerita kalau Tomy itu seorang polisi," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, kasus sate mengandung sianida ini akhirnya menewaskan NFP (8) selaku anak dari Bandiman (36) yang merupakan driver ojek online (ojol) yang sempat diminta oleh tersangka mengantarkan paket sate sianida kepada Tomy.
Tomy sendiri selamat tidak menerima paket sate sianida itu karena merasa tidak mengenali identitas pengirim, dan pada akhirnya diberikan kepada Bandiman. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari TribunJogja.com dengan judul NA Sering Curhat ke R Saat di Salon, Polisi Akui Kesulitan Ungkap Dalang di Balik Paket Sate Maut dan Jogja Police Watch Sebut Sosok R Gampang Dilacak Polisi.
Baca berita lainnya terkait sate beracun