Virus Corona
Korban Tewas karena Covid-19 di India Mencetak Rekor Harian Baru, Pemerintah Tak Terapkan Lockdown
Tercatat jumlah korban tewas sebanyak 3.689 jiwa dan menjadi jumlah kenaikan tertinggi sejak dimulainya Covid-19 di India.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Korban tewas karena Covid-19 di India melonjak tajam pada Minggu (2/4/2021).
Tercatat jumlah korban tewas sebanyak 3.689 jiwa dan menjadi jumlah kenaikan tertinggi sejak dimulainya Covid-19 di negara itu.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, total korban jiwa di India menacapai 215.542 jiwa.
Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, India Mencatat Kasus Penambahan Covid-19 Sebanyak 400.000 Kasus Sehari
Pihak berwenang melaporkan ada 392.488 infeksi baru dalam waktu satu hari.
Sementara total kasus yakni 19,56 juta jiwa.
Rumah sakit, kamar mayat dan krematorium di India kewalahan karena jumlah yang tiap hari terus meningkat.
Peningkatan mencapai lebih dari 300 ribu kasus tiap hari dalam 10 hari terakhir.
Baca juga: Australia Melarang Kedatangan dari India, Hukuman Penjara dan Denda Siap Diterapkan
Banyak keluarga yang harus berjuang sendiri untuk mendapat obat-obatan dan oksigen.
Hampir 10 negara bagian dan wilayah persatuan India telah memberlakukan beberapa pembatasan.
Namun, pemerintah federal tetap enggan memberlakukan kuncian secara nasional.
Negara bagian timur Odisha baru saja mengumumkan penguncian terbaru selama dua minggu.
Baca juga: Joe Biden Melarang Perjalanan Pelancong dari India ke AS untuk Pembatasan Covid-19
Hal itu menyusun New Delhi yang lebih dulu memberlakukan penguncian.
Negara bagian lain, termasuk Uttar Pradesh, Telangana, Assam, Andhra Pradesh, dan Rajasthan, telah memberlakukan jam malam atau penguncian akhir pekan.
Surat kabar Indian Express melaporkan pada hari Minggu bahwa gugus tugas Covid-19 negara itu telah menyarankan pemerintah federal untuk memberlakukan kuncian nasional.
Pemerintah federal khawatir penguncian lain akan berdampak buruk pada ekonomi.
Lockdown yang diberlakukan tahun lalu setelah wabah Covid-19 pertama menyebabkan hilangnya pekerjaan karena output ekonomi turun 24 persen pada April hingga Juni 2020. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
