Kapal Selam Nanggala 402
Suara Najwa Shihab Bergetar saat Wawancara Keluarga Awak Nanggala 402, sang Ibu Nangis Tersedu-sedu
Kesedihan masih terlihat pada raut wajah istri dan ibunda awak kapal selam KRI Nanggala 402, Serda Pandu Yudha Kusuma.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Sama, semoga evakuasi tetap dilanjutkan, enggak berhenti sampai di sini," jawab Mega.
"Kami masih mengharap kepulangan suami kami."
"Kami masih ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, kami masih ingin evakuasi terus berlanjut," sambungnya bergetar.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.50:
Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.
Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.
"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Sempat Tertunduk, Begini Reaksi Panglima TNI saat Umumkan 53 Awak Nanggala 402 Telah Gugur
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Kapal Selam akan Diangkat, 53 Awak yang Gugur Diberi Kenaikan Pangkat
Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.
"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.
Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.
Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.
Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.
Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.