Terkini Nasional
Ikut Pelatihan di Afghanistan, Ali Imron Sebut Teroris Asal Indonesia Jadi Guru untuk Negara Lain
Ali Imron menyebut teroris asal Indonesia dianggap sebagai pasukan khusus di Afghanistan dan menjadi guru bagi teroris asal negara lain.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Anak pertama yang paling disayang, sampai saya disekolahkan sepak bola, tiap hari Minggu pasti Bapak yang antar," sambungnya.

Baca juga: Henry Yosodiningrat Sebut Kiblat FPI ke ISIS karena Munarman, Advokat Ulama: Anda Menuduh, Buktikan
Aris yang berprofesi sebagai supir angkutan, saat itu sedang menunggu penumpang di luar klub-klub malam saat tragedi bom terjadi.
Ia tewas terkena ledakan dari sebuah mobil penuh dengan bahan peledak yang dibawa Ali Imron masuk ke area klub malam tersebut.
Garil yang kala itu masih berumur 10 tahun harus menerima kepergian ayahnya yang tewas akibat serangan teroris.
"Seingat saya, lihat jenazah itu wajah bukan Bapak, sudah enggak jelas, sudah benar-benar hangus," tutur Garil.
Beberapa tahun setelah serangan itu terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Ditjen Pemasyarakatan mengadakan sebuah pertemuan antara Garil dan Ali Imron.
Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka program deradikalisasi yang diharapkan mampu melunakkan hati pelaku terorisme.
Sebelum bertemu dengan Ali Imron, Garil mengakui dirinya ingin mengetahui alasan pelaku melakukan pengeboman.
"Saya pingin tanya dalilnya, saya ingin tahu," kata Garil.
"Sampai otak manusia bisa dibina seperti itu, bisa membunuh ratusan orang," lanjutnya.
Pertemuan Garil dan Ali Imron dilakukan di Polda Metro Jaya Jakarta.
Ketika bertemu dengan Ali Imron, Garil langsung meluapkan apa rasa yang dipendamnya setelah ia kehilangan Ayahnya.
"Dalam jiwa saya marah, saya ingin semua tersangka dihukum mati, tanpa kecuali," ungkap Garil.
"Atas dasar apa pelaku ini melakukan seperti ini, yang katanya Islam, Islam mana yang membunuh saudaranya sendiri," lanjut Garil sambil berusaha menahan kesedihan mengingat kepergian ayahnya karena pelaku yang kini duduk di sampingnya.
Mendengar pertanyaan Garil, Ali Imron kemudian menjelaskan alasan dirinya melakukan aksi terorisme.