Kapal Selam Nanggala 402
Istri Nangis Bahas Wasiat Awak KRI Nanggala 402 sebelum Gugur di Lautan Bali: Jangan Lupa Salat
Awak kapal KRI Nanggala 402, Serda Eta Misnari sempat menyampaikan wasiat terakhirnya pada sang istri, Eka Umbriah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Awak kapal KRI Nanggala 402, Serda Eta Misnari sempat menyampaikan wasiat terakhirnya pada sang istri, Eka Umbriah.
Serda Eta Misnari merupakan satu di antara 53 awak kapal KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur saat bertugas di perairan Bali.
Dilansir TribunWow.com, Eka mengatakan, suaminya sempat mengirim pesan singkat sebelum gugur bersama KRI Nanggala 402.

Baca juga: KRI Nanggala 402 Jadi Pemberitaan Media Korsel, Soroti Dugaan Penyebab Air Masuk ke Kapal
Baca juga: Baru Melahirkan, Istri Awak Nanggala 402 Ini Ngaku Ikhlas Ditinggal Suami Berpatroli Selamanya
Eka menceritakan, Serda Eta memintanya untuk tak melupakan salat.
"Lihat bu percakapan ini, suami saya bilang jangan sering lupakan salat dan dia merasa apa yang disampaikannya adalah wasiat mau meninggal," ucap Eka, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).
"Saya tidak menyangka ini akan jadi percakapan terakhir kami."
Serda Eta meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Tim Layanan Dukungan Psikosisal (LDP) Kementerian Sosial dari Balai Disabilitas Mahatmiya di Bali mengunjungi rumah Serda Eta di Kota Probolinggo, Senin (26/4/2021).
Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial, Herlin Wahyuni Hidayat, pun menguatkan psikologis istri korban.
"Lihat anak ibu yang ada di depan itu dan juga si bungsu ini, mereka akan tenang jiwa dan batinnya kalau ibu memiliki keikhlasan, ketenangan dan kekuatan, karena sumber kekuatan mereka ada pada ibu," ujarnya.
Tampak, Herlin membiarkan istri Serda Eta menangis untuk mengurangi kesedihan.
Baca juga: Cerita Pilu Istri Awak KRI Nanggala 402, Kini Menanti Kelahiran Anak Pertama Tanpa Didampingi Suami
Baca juga: Hotman Paris Cari Anak Awak KRI Nanggala 402 yang Videonya Viral, Siap Bantu Biaya Pendidikan
Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.
Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.
"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Sempat Tertunduk, Begini Reaksi Panglima TNI saat Umumkan 53 Awak Nanggala 402 Telah Gugur
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Kapal Selam akan Diangkat, 53 Awak yang Gugur Diberi Kenaikan Pangkat
Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.
"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.
Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.
Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.
Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.
Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.
"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," jelas Yudo.
Ia lantas menjelaskan alasannya yakin tak terjadi black out selama penyelaman.
"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini." (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait tenggelamnya kapal Nanggala 402
Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Pesan Terakhir Serda Eta Misnari Awak KRI Nanggala-402 pada sang Istri: Jangan Lupakan Salat, dan Kompas.com dengan judul TNI Yakin Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam karena Faktor Alam, Bukan Human Error