Terkini Daerah
Dikirimi Makanan Beracun Lewat Ojol, Penerima Tak Kenali Identitas Pengirim, Anak Driver Jadi Korban
Anak driver ojol di Bantul tewas akibat mengonsumsi paket makanan misterius milik seorang perempuan muda.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - NFP (8), bocah asal Bantul, Jawa Tengah, meninggal dunia seusai menyantap sebuah makanan berupa lontong dan sate pada Minggu (25/4/2021) kemarin.
Makanan tersebut diketahui diperoleh oleh ayah NFP, Bandiman (36) yang kesehariannya berprofesi sebagai driver ojek online. Bandiman memeroleh paket itu dari perempuan muda misterius yang meminta agar paket makanan dikirim secara offline ke alamat tertentu.
Anehnya, penerima paket yang dituju yakni Tomy sama sekali tidak mengenal identitas pengirim.

Baca juga: Kirim Makanan Misterius Lewat Ojol, Wanita di DIY Enggan Pakai Aplikasi dan Gunakan Nama Pria
Dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com, paket makanan misterius itu akhirnya diberikan oleh Tomy kepada Bandiman.
Berdasarkan ingatan Bandiman, wanita muda yang merupakan sang pengirim paket memiliki ciri berkulit putih, tinggi sekitar 160 cm dan memakai busana hijab serta baju berwarna krem.
Bandiman mengatakan, ia dihampiri oleh wanita muda itu pada saat beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Perempuan misterius itu meminta tolong Bandiman untuk mengirimkan paket makanan takjil.
Pada saat itu Bandiman diminta untuk mengirim secara offline tanpa aplikasi.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomy di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya saat ditemui, Selasa (27/4/2021).
Bandiman kala itu menyetujui permintaan perempuan misterius tersebut.
"Saya minta Rp25 ribu, lalu saya dikasih Rp30 ribu. Saya juga minta nomor HP orang yang dituju. Dan minta nama si pengirim, dia mengatakan bahwa pengirim atas nama Hamid dari Pakualaman," ujarnya.
Setelah sampai di tempat penerima paket, Bandiman langsung mengontak Tomy selaku penerima.
Anehnya Tomy mengaku tidak mengenal sama sekali identitas pengirim yang bernama Hamid dari Pakualaman.
"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar. Tapi dia mengatakan bahwa tidak merasa memiliki teman yang bernama Hamid di Pakualaman. Lalu Tomy mengatakan bahwa paket tersebut untuk saya saja untuk berbuka puasa," paparnya.
Bandiman bercerita, akhirnya ia memutuskan membawa makanan itu pulang untuk buka puasa di rumah.