Virus Corona
Gelombang Tsunami Covid-19 di India Makin Parah, Jenazah Pasien Corona sampai Dibakar di Parkiran
Pandemi Virus Corona (Covid-19) di India semakin memburuk. Jumlah angka positif Covid-19 pun mencapai ratusan ribu per harinya.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pandemi Virus Corona (Covid-19) di India semakin memburuk.
Jumlah angka positif Covid-19 pun mencapai ratusan ribu per harinya.
Angka kematian juga meningkat tajam, termasuk di Ibu Kota India, New Delhi.
Baca juga: Jumlah Kematian Harian Covid-19 di India Mencapai Rekor Baru, Rumah Sakit Kekurangan Oksigen
Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir.
Hal tersebut dilakukan karena dalam 24 jam tercatat 306 orang meninggal setelah positif Covid-19.
Sebagaimana dialami oleh seorang warga bernama Nitish Kumar, ia terpaksa menyimpan jenazah ibunya di rumah selama dua hari setelah sulit menemukan tempat kremasi.
"Saya sudah mencari kemana-mana, tapi semua krematorium penuh dengan salah satu penyebab karena mereka tidak punya kayu untuk membakar jenazah," katanya.
India mencatat rekor kasus harian tertinggi di dunia dengan total 314.835 infeksi baru pada Kamis (22/4/2021).
rumah sakit di Delhi tidak lagi memiliki cadangan oksigen, tercatat jumlah kasus harian hingga 26 ribu jiwa.
Dalam 24 jam, 306 orang tewas dan mengubah beberapa ruang terbuka menjadi situs kremasi, sebuah tradisi yang dipraktikkan secara luas oleh umat Hindu di India.
Jitender Singh Shunty seorang relawan mengatakan, hingga Kamis (22/4/2021) malam, total 60 jenazah telah dikremasi di fasilitas sementara sementara 15 jenazah lainnya menunggu untuk dikremasi.
"Tak seorang pun di Delhi akan melihat yang seperti ini lagi. Ada anak usia lima, 15, 25 tahun yang dikremasi. Ada pengantin baru yang juga dikremasi. Sedih melihat semua ini,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa tahun lalu ketika gelombang pertama Covid-19 melanda India, dia telah mengkremasi 18 jenazah sehari dengan rata-rata delapan hingga 10 jenazah sehari.
Tapi, Selasa pekan lalu, dia mengkremasi 78 jenazah hanya di satu lokasi.
“Tidak banyak yang bisa dilakukan. Hanya kita yang bisa menjaga diri kita sendiri,” ujarnya.
Baca juga: 9 dari 62 Warga India Positif Covid-19 Dievakuasi dari Hotel di Jakarta, Ada Anak-anak hingga Dewasa