Kapal Selam Nanggala 402
Seluruh Awak Nanggala 402 Gugur, Eks Kapuspen TNI: Dia Patroli Sepanjang Masa, Tak akan Kembali
Kapuspen TNI, Laksamana Muda TNI (Purn) Iskandar Sitompul menyatakan belasungkawanya terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Tentunya ada perhatian kita pada mereka semua, ini usul ya bagaimana mereka mendapat pangkat satu tingkat luar biasa."
"Mungkin keluarganya, anak-anaknya ada perhatian kesejahteraan dan beasiswa."
"Saya yakin ini sudah dipikirkan," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-4.32:
Dugaan Penyebab Tenggelamnya Nanggala 402
Di sisi lain, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.
Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.
"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Sempat Tertunduk, Begini Reaksi Panglima TNI saat Umumkan 53 Awak Nanggala 402 Telah Gugur
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Kapal Selam akan Diangkat, 53 Awak yang Gugur Diberi Kenaikan Pangkat
Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.
"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.
Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.
Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.
Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.
Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.