Terkini Daerah
Digerebek Polisi karena 3 Hari Siksa Pacarnya, Pria di Medan Ogah Dipenjara: Hubungi Keluargaku
Saat digerebek polisi, Maniur Sitohang (43) tak mau dimasukkan ke penjara meskipun sudah terbukti menyekap dan menyiksa teman wanitanya selama 3 hari.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Secara sadis Maniur Sitohang (43) menyekap dan menyiksa seorang janda anak 2 berinisial RL (30).
Tak lama setelah korban berhasil kabur ketika pelaku tertidur, polisi langsung menggerebek pelaku di wilayah Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/4/2021).
Dahulu sempat batal dipolisikan oleh korban, kini pelaku mencoba bernegosiasi dengan polisi yang menggerebeknya.

Baca juga: Janda Disiksa Teman Pria Pakai Rokok hingga Obeng, Ayah Korban Menangis saat Lihat Luka Putrinya
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, pelaku digerebek polisi saat yang bersangkutan tengah tertidur.
Aparat Polsek Medan Area bersama warga langsung masuk mengamankan pelaku yang tertidur.
Saat hendak dibawa oleh aparat kepolisian, pelaku sempat meminta agar dirinya tidak dipenjara.
Sambil memelas, pelaku pada saat itu meminta agar polisi yang menjemputnya berbicara dengan keluarga pelaku.
"Tolonglah pak hubungi keluargaku. Biar kita bicarakan pak, jangan masukkan saya ke sel penjara," ucap pelaku berusaha memberikan iming-iming diduga uang.
Tanpa menghiraukan permohonan pelaku, pihak kepolisian langsung menangkap pelaku.
Berdasarkan pengakuan ayah korban, SS (64), ada anggota keluarga pelaku yang ternyata seorang aparat kepolisian.
Kakak pelaku diketahui merupakan perwira berpangkat AKBP di Lampung.
"Ada tujuh anaknya di situ semua tinggal, besar rumahnya. Orang beradalah, keluarganya pengacara, abangnya ada yang polisi. Jadi cerita di kantor polisi Medan Area tadi kenal aku sama abang mu kayak gitulah. Terus pelaku dibelikan ayam goreng," tutur ayah korban, Jumat (23/4/2021).
Ketika dibantu diamankan oleh warga setempat, korban mengaku pelaku adalah teman pria yang memang dekat dengannya.
Namun pada suatu ketika ia menolak ajakan pelaku untuk menikah.
Korban mulai menjaga jarak dari pelaku setelah mengetahui peranggai pelaku yang kasar dan mencurigai pelaku adalah pemakai narkoba.
Setelah menjauhi korban, pelaku sempat nekat menculik anak korban.
"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya bernama Dian (7)," ungkap korban yang merupakan janda beranak 2, Jumat (23/4/2021).
Korban bercerita, anaknya pada saat itu dijadikan sandera oleh pelaku.
"Bahkan anak saya Dian mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," beber korban.
Korban kemudian sempat mempolisikan pelaku atas insiden penganiayaan itu namun laporannya dicabut gara-gara mendapat ancaman dari pelaku.
Pelaku mengancam akan membunuh seluruh keluarga korban jika tidak mau mencabut laporan dan berdamai.
Ancaman tersebut akhirnya membuat korban menarik laporannya.
Puncaknya adalah pada Selasa (20/4/2021), dirinya disekap oleh pelaku dan disiksa hingga Jumat (23/4/2021).
"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi," ujar korban saat berlindung di rumah warga setempat dekat kediaman pelaku seusai berhasil melarikan diri.
Sementara itu mendampingi anaknya, ayah korban, SS (64) turut bercerita jika pelaku tergolong sebagai orang kaya sehingga mereka takut mempolisikan pelaku.
"Kami orang miskin, mereka orang kaya pak, dulu cucu saya disiksa, dan laporan kami ke pihak polisi disuruh cabut. Boru saya ini bodoh pak, mau dia mencabut karena takut. Kalau saya sudah siap mati untuk berjuang," kata ayah korban.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, korban dan pelaku memiliki hubungan spesial karena keduanya tinggal dalam satu rumah namun belum melangsungkan pernikahan sehingga tidak berstatus sebagai suami istri.
Baca juga: Cemburu, Suami di Surabaya Tega Bunuh Istri saat Hamil Tua, Dibekap Pakai Bantal hingga Tewas
Menangis Tunjukkan Luka
Pada video yang diunggah oleh YouTube Tribun MedanTV, Jumat (23/4/2021), nampak ayah korban berinsial SS (64) dan putrinya itu sudah berada di Mapolsek Medan Area.
Menggunakan kursi roda nampak korban tak berdaya sambil sesekali merintih kesakitan.
Di sekujur tubuhnya nampak jelas luka bekas penganiayaan yang diketahui diakibatkan oleh teman dekatnya sendiri.
Baca juga: Kronologi Pria di Tangsel Tusuk PSK hingga Kritis, Berawal saat Pelaku Hanya Mampu Bayar Setengah
Pada video itu awalnya ayah korban melepaskan rantai dan gembok yang terpasang di leher korban.
Korban hanya terdiam sambil memegangi kepalanya.
Ayah korban mulai tak kuasa menangis ketika ia menunjukkan luka di kaki putrinya itu.
"Jangan nangis bapak, harus sehat biar bisa berjuang demi anak bapak ini. Jangan sakit, jangan," tutur perekam yang ada di Mapolsek Medan Area berusaha menyemangati ayah korban agar tegar.
Kemudian ayah korban melanjutkan menjelaskan bahwa putrinya itu juga mengalami luka bocor di kepala.
"Bendol-bendol semua, pakai obeng pakai tang dibuatnya dicucuknya dilipatnya. Pakai api dibuatnya, semua dibikinnya, semua semua dibikinnya, diinjaknya perutku," rintih korban.
Seusai menyoroti luka di kepala korban, perekam lanjut fokus kepada luka di kaki korban yang nampak ada sejumlah bekas luka tusukan dan lebam-lebam serta bekas terbakar.
Ayah korban yang tadinya sempat tegar kini kembali menangis ketika anaknya merintih kesakitan.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Anung)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com dengan judul ASMARA DITOLAK, Maniur Sekap Wanita Pujaan Pakai Rantai Anjing dan Siksa Pakai Obeng Selama 3 Hari, Detik-detik Penangkapan Pria Siksa Pujaan Hati, Tega Merantai Leher Seperti Hewan Selama 3 Hari dan INILAH Maniur Sihotang, Pria yang Tega Siksa Pacarnya, Dirantai Seperti Anjing dan Tak Diberi Makan