Kapal Selam Nanggala 402
Terkait Hilangnya Kapal Selam Nanggala-402, Menhan Prabowo: Saya Garis Bawahi Biar Rakyat Tahu
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) RI perlu dimodernisasi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
"Setiap hari mereka hadapi bahaya, karena itulah kita mohon semua masyarakat, mari kita berdoa agar anak-anak kita bisa segera ditemukan dalam waktu sesingkat-singkatnya," tandasnya.
Simak siaran langsungnya berikut ini:
Disoroti Media Asing
Hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Selat Bali menjadi sorotan media asing.
Dilansir TribunWow.com, diketahui KRI Nanggala hilang kontak saat melakukan latihan penembakan senjata strategis, yakni penembakan Torpedo SUT pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB.
Kapal tersebut mengangkut 53 orang, yakni 49 anak buah kapal (ABK), 1 komandan kapal, dan 3 orang arsenal.
Baca juga: Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak, Awalnya Berangkat Latihan Senjata Dini Hari
Dikutip dari Washington Post, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan KRI Nanggala 402 hilang kontak sekitar 60 mil dari utara Pulau Bali.
TNI Angkatan Laut telah mengerahkan kapal pendeteksi bawah laut di sekitar area tersebut.
Tim penyelamat menemukan tumpahan minyak saat melakukan pencarian kapal selam tersebut.
Laksamana Pertama Julius Widjojono menyebut kapal selam tersebut tidak dapat dikontak sama sekali.
Sementera itu TNI Angkatan Laut Indonesia telah menghubungi angkatan laut dari Australia, Singapura, dan India untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402.
Namun pihak militer dari ketiga negara tersebut belum memberi pernyataan resmi terkait upaya pencarian kapal selam yang menghilang.
Menurut Washington Post, sangat tidak lazim kapal selam militer dapat menghilang.
Dikutip dari Military.com, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut kapal selam itu hilang kontak setelah diberi izin untuk menyelam.
Baca juga: Kapal Selam Nanggala Hilang di Perairan Bali, TNI Kerahkan Helikopter dan Kapal untuk Pencarian
Sementara diduga ada kegagalan daya listrik yang menyebabkan hilang kendali saat penyelaman.