Breaking News:

Terkini Nasional

Klarifikasi Isu Impor Beras, Jokowi Disambut Tepuk Tangan Petani: Ini Mau Panen, Enggak Usah Impor

Para petani di Indramayu kompak bertepuk tangan ketika Presiden Jokowi di hadapan mereka memberikan penjelasan soal isu impor beras.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Foto: BPMI Setpres/Lukas
Presiden Jokowi didampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Dirut Bulog Budi Waseso berdialog dengan para petani saat meninjau panen padi di Indramayu, Jabar, Rabu (21/04/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021.

Wacana impor beras sebelumnya sempat membuat geger publik dan menimbulkan pertentangan dari berbagai pihak.

Para petani di Indramayu, Jawa Barat, sempat kompak bertepuk tangan ketika Presiden Jokowi meluruskan soal isu impor beras di hadapan mereka.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/4/2021).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/4/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Saat Ngobrol dengan Petani, Jokowi Langsung Minta Yasin Limpo Kirim Alat Bantu Panen: Nanti Saya Cek

Jokowi diketahui menyampaikan penjelasan itu saat berdialog dengan para petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Rabu (21/4/2021).

Video dialog bersama petani itu diunggah oleh akun YouTube Sekretariat Presiden, pada Rabu (21/4/2021).

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras.

"Saya dengar waktu harga gabah jatuh ya sedih juga kita itu," kata Jokowi.

"Katanya karena mau impor, yang mau impor siapa?" sambung Jokowi sambil tertawa kecil.

Meskipun tidak jadi mengimpor beras, Jokowi tak memungkiri bahwa memang ada rencana pemerintah untuk melakukan impor beras.

Ia memaparkan bahwa rencana impor beras dari pemerintah didasari oleh kekhawatiran masyarakat akan kekurangan stok beras.

"Karena pandemi Covid ini menyebabkan banyak yang kita khawatir," kata Jokowi.

"Nanti ini panennya bagus atau ndak bagus, banyak atau enggak banyak, sisa atau enggak sisa."

"Stoknya di Bulog seperti apa, itu kita hitung semuanya," lanjutnya.

Jokowi juga mengutarakan rasa khawatir pemerintah akan adanya kemungkinan terjadi gagal panen.

Ia menjelaskan, pemerintah langsung membatalkan rencana impor beras begitu melihat kondisi stok beras dalam negeri dapat dicukupi oleh para petani lokal.

"Baru tanda tangan kemudian dilihat oh situasinya ternyata bisa, aman, sehingga kemarin saya sampaikan sudah setop dulu ini mau panen, enggak usah impor, gitu," tutur Jokowi yang kemudian disambut oleh tepuk tangan para petani di depannya.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu kembali menekankan bahwa pemerintah mengerti apa kekhawatiran dari petani.

Ia menjelaskan jika pemerintah mengambil kebijakan melalui perhitungan yang matang.

"Kita ngerti seperti itu, tapi juga sekali lagi, itung-itungan yang tadi banjir, karena pandemi, kita juga khawatir kalau stoknya habis," kata Jokowi.

"Sekarang beras di dunia itu rebutan semua," lanjutnya.

Presiden Jokowi lalu bercerita jika pemerintah langsung membatalkan rencana impor beras begitu memastikan stok beras dalam negeri sudah tersedia cukup di Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Baca juga: Kaesang Pangarap Jadi Koki di Istana dan Sering Masak Makan Malam, Jokowi Singgung Chef Arnold

Simak videonya mulai menit ke-3.00:

Jokowi: Dah Jangan Tambah Lagi

Saat berdialog dengan petani di Indramayu, Rabu (21/4/2021) sempat terjadi momen menarik ketika seorang petani mencurahkan keluhannya.

Pada saat itu Presiden Jokowi membuka sesi tanya jawab kepada para petani di Indramayu.

Dalam sesi tanya jawab tersebut, ada seorang petani bernama Ibrahim yang curhat mengeluhkan kesulitannya bertani yang memerlukan alat pompa.

Ia bercerita bagaimana alat pompa di kelompok tani yang ia ikuti tengah rusak sehingga memperberat kinerja para petani.

"Mesin pompanya sudah pada rusak," ujar Ibrahim.

Pada kesempatan itu, Ibrahim langsung meminta kepada Jokowi yang duduk di depannya untuk dikirimkan mesin pompa air.

"Mintanya mesin pompa air," ucap Ibrahim.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/4/2021). Pada kesempatan itu, Jokowi sempat berbincang dengan Ibrahim (kanan) seorang petani yang mengeluhkan kesulitan bertani karena alat-alat yang minim. Menanggapi curhatan itu, Jokowi langsung mengabulkan keinginan Ibrahim diberikan alat baru.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (21/4/2021). Pada kesempatan itu, Jokowi sempat berbincang dengan Ibrahim (kanan) seorang petani yang mengeluhkan kesulitan bertani karena alat-alat yang minim. Menanggapi curhatan itu, Jokowi langsung mengabulkan keinginan Ibrahim diberikan alat baru. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Viral Jokowi Numpang ke Kamar Mandi di Rumah Warga, Dijaga Paspampres di Depan Pintu

Jokowi pun langsung menyambut baik permintaan petani itu.

"Mesin pompa yang gede, yang kecil?" kata Jokowi.

Ibrahim meminta agar dikirimkan mesin pompa biasa pada umumnya.

"Takut pak gede-gede," saut Ibrahim.

"Ini berapa berarti pompanya?" tanya Jokowi lagi.

"Dua pompa sudah, dah jangan tambah lagi," canda sang presiden.

Ketika dibilang untuk tidak menambah permintaannya, Ibrahim justru kembali meminta sesuatu.

"Masih ada pak," kata Ibrahim.

Ia lalu bercerita bahwa dirinya pernah menjadi penerima hadiah satu buah traktor namun sampai sekarang belum juga ia terima.

"Ya tambah traktor sekalian," kata Jokowi menjawab keluhan Ibrahim.

"Terima kasih pak, terima kasih," sambut Ibrahim yang telah mendapat alat bantu bertani gratis dari sang presiden.(TribunWow.com/Anung)

Baca berita Jokowi lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiImpor BerasIndramayuJawa Barat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved