Terkini Nasional
Daftar Nama Menteri Rawan Reshuffle Versi Relawan Jokowi Vs Survei, Ternyata Tak Jauh Beda
Syahrul Yasin Limpo, Johnny Plate hingga Sofyan Djalil dinilai layak untuk di-reshuffle menurut versi relawan Jokowi dan versi survei IPO.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Isu reshuffle kabinet tengah ramai dibicarakan seusai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan bahwa pengumuman reshuffle akan dilakukan pada pekan ini.
Wacana reshuffle menjadi sorotan seusai rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta dibentuknya Kementerian Investasi.
Diketahui ada dua versi nama-nama menteri yang kemungkinan akan diganti oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Pertama adalah versi dari relawan Jokowi Mania (JOMAN) dan kedua versi dari survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO).
Dari dua versi tersebut, ternyata daftar nama menteri yang kemungkinan besar akan di-reshuffle tidak jauh berbeda.
Baca juga: Bocoran Ngabalin soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Sebut Bakal Dilakukan dalam Waktu Dekat: Pekan Ini

Versi Relawan Jokowi
Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JOMAN) Immanuel Ebenezer menyebut ada lima nama menteri yang pantas untuk di-reshuffle.
Immanuel mengatakan, ia memiliki sejumlah bukti bahwa kelima menteri yang ia sebut itu tidak bekerja sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
Bahkan ia menyebut ada menteri yang terus menerus membuat kesalahan sehingga memposisikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam posisi yang sulit.
Hal itu diungkapkan oleh Immanuel dalam acara KOMPAS PETANG, Kompastv, Selasa (13/4/2021).
Berikut ini adalah lima nama menteri yang diusulkan agar di-reshuffle oleh Immanuel:
1. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfhi
2. Menteri Sekretariat Negara, Pratikno
3. Menteri Kominfo, Johnny G. Plate
4. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil
"Dari lima ini kita lihat mereka punya track record yang cukup layak untuk diganti," kata Immanuel.
Immanuel lalu mengungkapkan kesalahan yang dibuat oleh kelima menteri itu.
Pertama adalah Pratikno yang ia sebut membuat blunder hingga 3 kali.
"Misalnya Pak Pratikno, 3 kali melakukan kecerobohan-kecerobohan berkaitan dengan data-data yang disampaikan Beliau kepada presiden," paparnya.
"Salah satunya adalah soal Omnibus Law. Beliau menyampaikan secara gamblang persoalan pasal-pasal yang salah itu dianggap persoalan salah ketik."
Blunder kedua adalah peraturan presiden terkait minuman keras (miras) yang sempat lolos.
"Sampai presiden di-framing seakan-akan pro terhadap miras," ujar Immanuel.
Terakhir terkait isu impor beras.
Immanuel khawatir blunder Pratikno akan menyebabkan reputasi Presiden Jokowi menjadi buruk di mata masyarakat.
"Jangan sampai presiden dianggap tukang bohong," kata dia.
"Kita sebagai pendukung presiden kan ini khawatir sekali kalau presiden ini dilaporkan sebagai pemimpin yang melakukan kebohongan publik."
Kedua, Immanuel mengungkit langkah Mendag M Lutfi soal impor beras yang akhirnya merugikan para petani.
"Akhirnya membuat petani sangat resah," katanya.
"Ini teror buat petani."
"Dampak dari pernyataan M Lutfi ini harga gabah anjlok seanjlok-anjloknya," sambung dia.
Lalu Immanuel juga menyoroti Sofyan Djalil dan permasalahan mafia tanah yang tak kunjung kelar.
"Yang kita khawatirkan ada dugaan-dugaan para mafia tanah ini bekerja sama dengan aparat pejabat-pejabat di dalam kementerian," ungkapnya.
Immanuel kemudian menyoroti soal kelompok radikal anti pemerintah yang beredar luas di media sosial yang seharusnya menjadi tanggung jawab Johnny G. Plate.
"Tugas Johnny Plate ini ke mana?" ungkapnya.
Terakhir terkait Syahrul Yasin Limpo, Immanuel mengungkit bagaimana petani kekurangan pupuk subsidi pemerintah.
Baca juga: Pandangan M Qodari soal Isu Reshuffle terhadap Moeldoko dan Mentan Syahrul Yasin Limpo
Versi Survei IPO
Dikutip dari Tribunnews.com, diketahui Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah merilis daftar nama menteri yang layak di-reshuffle dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".
Berbeda dengan versi relawan Jokowi, IPO mengurut nama-nama menteri dari angka 1 hingga 15.
Urutan pertama berarti menerima banyak suara dari masyarakat bahwa menteri yang bersangkutan layak untuk diganti atau di-reshuffle.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh IPO, nama-nama menteri yang layak di-reshuffle berkaitan dengan program selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Pasrahkan Nasib Johnny Plate dan Yasin Limpo ke Jokowi, NasDem Ungkap Kinerja Positif Keduanya
Berikut ini adalah 15 nama menteri yang layak di-reshuffle versi IPO:
1. Menkumham Yasonna Laoly: 54,0 persen
2. Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah: 46,0 persen
3. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali: 41,2 persen
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo: 34,0 persen
5. Menkominfo Johhny G. Plate: 29,0 persen
6. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki: 28,5 persen
7. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo: 27,0 persen
8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar: 23,8 persen
9. Menko Perekonomian Airlangga Hartanto: 19.3 persen
10. Menteri ESDM Arifin Tasrif: 19,0 persen
11. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati: 15,0 persen
12. Menteri ATR Sofyan Djalil: 12,1 persen
13. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan: 9,8 persen
14. Mendikbud Nadiem Makarim: 9,7 persen
15. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy: 9,1 persen
Survei yang dilakukan IPO ini melibatkan 1.200 reponden dan berlangsung dari 10 Maret hingga awal April 2021.
Metode yang digunakan yakni multistage random sampling.
Menurut Dedi, tingkat akurasi datanya 97 persen serta persentase eror dalam pengambilan sampel 2,5 persen. (TribunWow.com/Anung)
Berita lain terkait Isu Reshuffle
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Isu Reshuffle Kabinet Kian Menguat, Yasonna Laoly Dianggap Paling Layak Diganti Menurut Survei IPO