Terkini Nasional
Pasrahkan Nasib Johnny Plate dan Yasin Limpo ke Jokowi, NasDem Ungkap Kinerja Positif Keduanya
Relawan Jokowi meminta agar Menkominfo Johnny Plate dan Mentan Syahrul Yasin Limpo di-reshuffle karena tak menunjukkan kinerja yang baik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Relawan Jokowi Mania (JOMAN) telah mengusulkan ada 5 menteri yang perlu segera di-reshuffle karena dinilai memiliki kinerja yang buruk.
Dua dari lima menteri yang diusulkan oleh Relawan JOMAN adalah menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), yakni Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Nasdem, Saan Mustopa menyerahkan keputusan akhir kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Bocoran Ngabalin soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Sebut Bakal Dilakukan dalam Waktu Dekat: Pekan Ini
Lewat acara Kompas Petang, Kompastv, Selasa (13/4/2021), Saan memaparkan sejumlah kinerja positif yang dilakukan oleh kedua menteri dari NasDem itu.
Pertama, Saan mengungkit soal jasa Yasin Limpo yang dinilai mampu menjaga ketersediaan bahan pangan menjelang bulan puasa dan saat puasa.
"Terkait misalnya bulan puasa ini, kepastian bahwa stok pangan yang disampaikan oleh Kementan itu sangat memadai sampai menjelang lebaran," ujar Saan.
Ia juga mengungkit soal harga bahan pangan yang terkendali saat menjelang puasa kemarin.
"Harga juga relatif terkendali, tidak ada persoalan apapun terhadap berbagai hasil pangan," ujar Saan.
Kedua terkait kinerja Johnny Plate, Saan menyoroti soal kampanye Menkominfo menginformasikan kepada masyarakat soal pandemi Covid-19.
"Mampu berupaya untuk terus mensosialisasikan penanganan Covid dengan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya, setransparan mungkin kepada masyarakat," papar Saan.
Menurut Saan, berkat kinerja dari Menkominfo itu, masyarakat Indonesia menjadi sadar dan memahami seputar pandemi Covid-19.
Terakhir, Saan tetap menyerahkan keputusan final di tangan Jokowi.
"Tapi semua itu, sekali lagi, kami serahkan sepenuhnya masa depan menteri-menteri dari kader kami itu di tangan Pak Jokowi," kata Saan.
"Apakah menurut presiden kinerjanya baik atau misalnya tidak baik, itu kan presiden yang punya penilaian."
"Dan sekaligus itu juga hak prerogatif presiden," sambungnya.
Simak videonya mulai menit ke-2.13:
Kinerja Buruk 5 Menteri Jokowi
Pada segmen sebelumnya, Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (JOMAN) Immanuel Ebenezer menyebut ada lima nama menteri yang pantas untuk di-reshuffle.
Immanuel mengatakan, ia memiliki sejumlah bukti bahwa kelima menteri yang ia sebut itu tidak bekerja sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
Bahkan ia menyebut ada menteri yang terus menerus membuat kesalahan sehingga memposisikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam posisi yang sulit.
Hal itu diungkapkan oleh Immanuel dalam acara KOMPAS PETANG, Kompastv, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Pandangan M Qodari soal Isu Reshuffle terhadap Moeldoko dan Mentan Syahrul Yasin Limpo
Berikut ini adalah lima nama menteri yang diusulkan agar di-reshuffle oleh Immanuel:
1. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfhi
2. Menteri Sekretariat Negara, Pratikno
3. Menteri Kominfo, Johnny G. Plate
4. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil
"Dari lima ini kita lihat mereka punya track record yang cukup layak untuk diganti," kata Immanuel.
Immanuel lalu mengungkapkan kesalahan yang dibuat oleh kelima menteri itu.
Pertama adalah Pratikno yang ia sebut membuat blunder hingga 3 kali.
"Misalnya Pak Pratikno, 3 kali melakukan kecerobohan-kecerobohan berkaitan dengan data-data yang disampaikan Beliau kepada presiden," paparnya.
"Salah satunya adalah soal Omnibus Law. Beliau menyampaikan secara gamblang persoalan pasal-pasal yang salah itu dianggap persoalan salah ketik."
Blunder kedua adalah peraturan presiden terkait minuman keras (miras) yang sempat lolos.
"Sampai presiden di-framing seakan-akan pro terhadap miras," ujar Immanuel.
Terakhir terkait isu impor beras.
Immanuel khawatir blunder Pratikno akan menyebabkan reputasi Presiden Jokowi menjadi buruk di mata masyarakat.
"Jangan sampai presiden dianggap tukang bohong," kata dia.
"Kita sebagai pendukung presiden kan ini khawatir sekali kalau presiden ini dilaporkan sebagai pemimpin yang melakukan kebohongan publik."
Baca juga: Nasdem Optimis 3 Menterinya Aman dari Reshuffle: Kita Enggak akan Menyodorkan Kader
Kedua, Immanuel mengungkit langkah Mendag M Lutfi soal impor beras yang akhirnya merugikan para petani.
"Akhirnya membuat petani sangat resah," katanya.
"Ini teror buat petani."
"Dampak dari pernyataan M Lutfi ini harga gabah anjlok seanjlok-anjloknya," sambung dia.
Lalu Immanuel juga menyoroti Sofyan Djalil dan permasalahan mafia tanah yang tak kunjung kelar.
"Yang kita khawatirkan ada dugaan-dugaan para mafia tanah ini bekerja sama dengan aparat pejabat-pejabat di dalam kementerian," ungkapnya.
Immanuel kemudian menyoroti soal kelompok radikal anti pemerintah yang beredar luas di media sosial yang seharusnya menjadi tanggung jawab Johnny G. Plate.
"Tugas Johnny Plate ini ke mana?" ungkapnya.
Terakhir terkait Syahrul Yasin Limpo, Immanuel mengungkit bagaimana petani kekurangan pupuk subsidi pemerintah. (TribunWow.com/Anung)