Breaking News:

Terkini Daerah

Cerita Ipar Oktovianus Selamat dari Bacokan KKB di Papua, Djelita: Leher dan Telapak Kena Parang

Adik ipar Oktovianus Rayo, Djelita Pamean, berhasil selamat dari serangan anggota KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUN-TIMUR.COM/TOMMY
Adik ipar Oktovianus Rayo, Djelita Pamean, berhasil selamat dari serangan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Adik ipar Oktovianus Rayo, Djelita Pamean, berhasil selamat dari serangan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua.

Diketahui Oktovianus sendiri tewas akibat tembakan yang diletuskan KKB pada Kamis (8/4/2021) lalu sekitar pukul 09.50 WIT.

Jenazahnya kemudian dikembalikan ke pihak keluarga di Tongkonan Pong Patangko, Dusun Pebulian, Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara, Senin (12/4/2021) sekitar pukul 10.00 WITA.

Jenazah Oktovianus disambut isak tangis keluarga di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara. Jenazah almarhum Oktovianus Rayo (42) korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua tiba di Toraja Utara, Senin (1242021).
Jenazah Oktovianus disambut isak tangis keluarga di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara. Jenazah almarhum Oktovianus Rayo (42) korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua tiba di Toraja Utara, Senin (1242021). (TRIBUN-TIMUR.COM/TOMMY PASERU)

Baca juga: Tersendat, Natalina Ungkap Detik-detik Oktovianus Ditembak KKB di Papua: Matanya Masih Melirik Saya

Djelita menuturkan, pada saat yang sama ketika penembakan terjadi, ia berada di kios milik Oktovianus.

Tiba-tiba seorang pria tidak dikenal mendatangi dirinya dan menanyakan di mana Oktovianus.

"Dia datang cari kakak (Oktovianus), saya bilang tidak ada lagi di pasar, tapi setelah itu ia diam dan terus berdiri di depan kios," kata Djelita, dikutip dari Tribun-Timur.com, Selasa (13/4/2021).

Djelita mengabaikan pria itu karena sedang berjualan.

Tiba-tiba pria itu mengambil parang yang disembunyikan di balik bajunya dan masuk ke dalam rumah.

Ia membacok Djelita.

Wanita itu berhasil mengadang senjata tajam yang diarahkan kepadanya.

Namun ia tetap terluka di bagian leher dan telapak tangan sebelah kiri.

"Berusaha tangkis tapi memang sudah tidak bisa menghindar, jadi leher dan telapak tangan kena parang," kata Djelita.

Akibatnya ia mengalami luka robek dan harus menerima jahitan di beberapa tempat.

"Kalau tangan lima jahitan, yang leher parah kalau tidak salah 30 jahitan," ungkapnya.

Baca juga: KKB Pimpinan Sabinus Waker Jadi Dalang Pembunuhan Guru SD, Punya Anggota 75 Orang dan 30 Senjata Api

Selanjutnya Djelita dilarikan ke rumah tetangganya, Piter.

"Awalnya lari ke belakang rumah, kebetulan rumah Pak Guru (Piter) terbuka, saya langsung loncat masuk rumahnya hingga tertolong," kata wanita tersebut.

Djelita mengalami kekurangan darah, sehingga pingsan dan harus dilarikan ke puskesmas terdekat.

Ia mengaku saat itu tidak tahu di mana posisi Oktovianus.

Diketahui kakak iparnya saat itu tertembak di depan rumah.

Istri Oktovianus, Natalina Pamean, mengaku sampai trauma akibat kejadian tersebut.

Ia sampai enggan kembali ke Papua.

"Saya sudah tidak mau kembali ke sana, masih trauma sampai sekarang," kata Natalina, Senin (12/4/2021).

Selain itu, rumah tempatnya tinggal telah dirusak.

Sekolah tempat Oktovianus bekerja juga telah dibakar KKB.

"Sudah tidak ada apa-apa di sana, rumah dan tempat saya bekerja dirusak bahkan dibakar, jadi untuk apa juga kami kembali," tutur Natalina.

Natalina Ungkap Detik-detik Oktovianus Ditembak KKB

Natalina, istri guru SD Oktovianus Rayo (43), mengungkapkan momen pilu saat suaminya ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Tribun Timur, ditayangkan Selasa (13/4/2021).

Diketahui Oktovianus ditembak pada Kamis (8/4/2021) lalu sekitar pukul 09.50 WIT.

Baca juga: Kapolda Beberkan Motif KKB Papua hingga Nekat Bakar Helikopter, Sempat Baku Tembak dengan TNI-Polri

Jenazahnya kemudian dikembalikan ke pihak keluarga di Tongkonan Pong Patangko, Dusun Pebulian, Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara, Senin (12/4/2021) sekitar pukul 10.00 WITA.

Saat jenazah Oktovianus tiba, keluarga menyambut dengan tangis histeris.

Natalina bahkan sempat pingsan.

Ia lalu menceritakan detik-detik insiden mengenaskan yang menimpa suaminya itu.

"Saya ke belakang. Saya berada di dapur pada saat itu," kata Natalina.

"Saya dengar tembakan, langsung saya berteriak, 'Tuhan, tolong selamatkan kami'," lanjutnya.

Natalina, istri guru SD Oktovianus Rayo (43), mengungkapkan momen suaminya ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) lalu.
Natalina, istri guru SD Oktovianus Rayo (43), mengungkapkan momen suaminya ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) lalu. (Capture YouTube Tribun Timur)

Tiba-tiba pintu yang ada di rumahnya didobrak pasukan KKB.

"Saya bilang begitu, langsung kaca-kaca dilempar, pintu samping dibobol, kamar mandi dibobol, pintu dapur dibobol."

"Saya langsung masuk di dalam kamar kecil bersembunyi, saya langsung teriak, 'Tuhan tolong selamatkan saya'," ungkap Natalina.

Ia melihat saat itu rumah sudah penuh dengan banyak orang.

Natalina terus berdoa selama bersembunyi.

"Setelah lima menit saya berdoa begitu, kedengaran peluit dari atas gedung TK. Semua keluar," katanya.

"Setelah saya lihat sudah sunyi, sudah tidak ada orang, saya keluar dari kamar tempat saya sembunyi," lanjut dia.

Baca juga: Respons Kodam XVII Cenderawasih saat OPM Tuding Guru yang Ditembak Mati di Papua Mata-mata TNI

Saat keluar, Natalina melihat Oktovianus sudah terkapar dalam kondisi terluka.

Tampak suaminya itu terlentang.

Natalina memanggil-manggil nama suaminya.

"Saya keluar, saya lihat di depan sudah terkapar dia. Dia sudah lipat kaki, tangan seperti ini (terlentang)," tutur Natalina.

"Saya masih bisa panggil, 'Papa Iyan bangun, Papa Iyan bangun'," lanjutnya.

"Saya sempat lihat matanya masih (terbuka), matanya masih melirik saya," katanya dengan suara tersendat.

Natalina kembali ke dalam rumah untuk bersembunyi.

"Langsung saya bilang, 'Saya sembunyi'. Saya langsung lari kembali ke belakang dan saya langsung lompat di kamar mandi," jelas Natalina. (TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Timur.com dengan judul Cerita Adik Ipar Oktovianus Rayo Selamat dari KKB, Tangan dan Lehernya Terluka Kena Sabetan Parang dan Trauma, Istri Oktovianus Korban Penembakan KKB Ogah Kembali ke Papua.

Baca berita terkait KKB lainnya

Tags:
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)PapuaPenembakanPembacokan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved