Terkini Nasional
Lia Eden Meninggal Dunia, Berikut Sepak Terjang hingga Ajaran Kepercayaan yang Kontroversial
Pemimpin komunitas Salamullah, Lia Eden alias Lia Aminuddin dikabarkan meninggal dunia, pada Jumat (9/4/2021).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pemimpin komunitas Salamullah, Lia Eden alias Lia Aminuddin dikabarkan meninggal dunia, pada Jumat (9/4/2021).
Meski begitu, belum jelas penyebab meninggalnya pemimpin komunitas Salamullah, bekas sekte Kerajaan Tuhan (God'd Kingdom Eden) yang telah dibubarkan tersebut.
Dalam Instagram Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), wanita yang pernah ditahan selama dua kali tersebut tetap memegang keyakinannya hingga akhir.

Baca juga: Saat Pendukung dan Penentang Unjuk Rasa di Sidang Dugaan Penistaan Agama Ahok
Baca juga: Ungkit Kasus Penistaan Agama oleh Ahok, Haikal Hassan Akui Rugi Banyak: Sedih Saya
Diketahui, Instagram @kabarsejuk, Minggu (11/4/2021), membagikan kabar duka tersebut.
Selain memasang foto Lia Eden, akun tersebut juga menuliskan selintas mengenai kiprah wanita yang mengklaim mendapat wahyu dari Malaikan Jibril tersebut.
"Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang."
"Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4)."
Meski telah ditahan sebanyak dua kali, Lia Eden tetap teguh memegang kepercayaannya.
Ia tetap membimbing pengikutnya yang meyakini kepercayaan Salamullah dalam sekte Kerajaan Tuhan yang diciptakannya.
"Paduka Bunda Lia Eden, demikian para pengikutnya menyapa, bersama komunitas Salamullahnya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan."
"Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan Pasal Penodaan Agama."
"Ikhtiar teguh memegang imanmu sampai akhir hayat adalah perjuangan warga untuk mengingatkan dan menagih negara agar menghormati serta memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia."
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai."
"Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara."
Diketahui, kiprah Lia Eden dimulai pada tahun 1997, di mana wanita tersebut mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril.