Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Pembunuhan Salah Sasaran di Pamekasan, Pelaku Beli Online Pedang Samurai, Anak SD Jadi Korban

Seorang siswa kelas II SD berinisial AT (9) menjadi korban pembunuhan pemuda bernama Uli Abrori alias UA (20).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN
UA pelaku pembunuhan anak di bawah umur (memegang samurai) saat memperagakan adegan ketika hendak membunuh korban di Pamekasan, Madura, Senin (5/4/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Seorang siswa kelas II SD berinisial AT (9) menjadi korban pembunuhan pemuda bernama Uli Abrori alias UA (20).

Dilansir TribunWow.com, UA menggunakan sebilah pedang sepanjang 108 sentimeter untuk melaksanakan aksinya.

Dalam pengakuannya, UA menyebut pedang itu dibeli secara online.

Rekonstruksi Uli Abrori alias UA (20) membunuh siswa kelas II SD berinisial AT (9) di Sumenep, Madura, Senin (5/4/2021).
Rekonstruksi Uli Abrori alias UA (20) membunuh siswa kelas II SD berinisial AT (9) di Sumenep, Madura, Senin (5/4/2021). (Capture YouTube Surya TV)

Baca juga: Bawa Pedang 1 Meter, Pria di Pamekasan Peragakan Reka Adegan saat Salah Bunuh Bocah 9 Tahun

Ia mengaku awalnya menyasar ayah korban, Mohammad Karimullah yang dulu bercekcok dengan dirinya.

Hal itu terungkap saat rekonstruksi dilakukan di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan, Senin (5/4/2021) yang turut menghadirkan pelaku.

Peristiwa itu sendiri terjadi di kediaman korban di Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 23.45 WIB.

Saat rekonstruksi, UA membeberkan asal-usul pedang yang digunakannya untuk membunuh.

Ia mengaku membeli pedang tersebut dari luar Pulau Madura.

Pedang itu dibelinya secara online dengan harga Rp2,5 juta.

UA menyebut awalnya pedang itu hanya dimaksudkan sebagai pajangan di rumah.

"Yang beli samurai itu sekitar tujuh bulan lalu. Awalnya dibuat pajangan saja di rumah," kata UA, dikutip dari TribunMadura.co.

Diketahui UA salah menyasarkan pedangnya kepada anak korban.

Ia mengira sosok yang sedang tidur adalah Karimullah.

Baca juga: Niat Bunuh Ustaz karena Dendam, Pria di Sumenep Keliru Tebas Anak Kecil yang sedang Tidur

Ketika mengetahui ternyata yang ia lukai adalah bocah berumur 9 tahun, UA sempat menyesal dan tidak tega.

Namun ia khawatir AT akan tersiksa karena luka tersebut, sehingga ia melanjutkan perbuatan sadisnya.

Ayunan pedang sebanyak tiga kali tersebut nyaris memutuskan leher korban.

"Sebenarnya saya tidak tega waktu mengetahui orang yang saya tebas ternyata masih anak-anak. Karena khawatir takut tersiksa meski hidup, jadi sekalian saya bunuh," jelas UA.

Dikutip dari SuryaMalang.com, sebelumnya Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP Adhi Putranto mengonfirmasi kejadian tersebut setelah tersangka berhasil ditangkap.

"Korban ini warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Korban dibunuh di rumahnya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu 7 Maret 2020, kemarin," kata Adhi Putranto, Senin (8/3/2021).

"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur. Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," ungkapnya.

Sakit Hati dengan Ayah Korban

Dikutip dari Surya.co.id, diduga kasus itu dipicu rasa sakit hati UA terhadap Karimullah.

Karimullah sehari-hari bekerja sebagai guru ngaji.

Satu tahun lalu terjadi konflik antara Karimullah dengan tersangka.

Saat itu anggota keluarga UA ada yang menderita sakit, lalu UA menuding Karimullah menjadi penyebabnya.

Cekcok itu berhasil ditangani baik-baik melalui mediasi aparat desa.

Selain itu, diketahui bibi UA dan ibu korban, K (42), masih punya hubungan darah.

UA kerap bepergian antara Sumenep-Pamekasan sesuai hobinya mengoleksi barang antik.

Baca juga: Jasad Pegawai DLH Ditemukan Dalam Karung, Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Ini Keterangan Polisi

Beberapa hari sebelum kejadian, keponakan pelaku yang masih balita tersiram air panas di rumah bibi UA.

Namun UA menuding kejadian itu disebabkan Karimullah.

Ia kembali melabrak Karimullah dan terjadi konflik.

Cekcok itu sampai diselesaikan di rumah kepala desa.

Menurut warga sekitar, UA dikenal memang sosok yang temperamental dan kerap menyimpan dendam.

Ia bahkan pernah mengancam Karimullah, hingga membuat ustaz tersebut ketakutan dan berniat melapor ke Polsek LArangan.

Diketahui sehari sebelumnya UA sempat datang ke rumah korban untuk mencari Karimullah, tetapi yang bersangkutan tidak ada di rumahnya. (TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Pemuda di Pamekasan Bunuh Bocah SD akibat Dendam dengan Orangtuanya, Pelaku Tempramental.

Baca berita terkait lainnya

Tags:
PamekasanPedangKasus PembunuhanMaduraJawa TimurTewas
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved